Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
BANJIR bandang yang terjadi di Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menyebabkan 1.613 orang mengungsi ke lokasi yang lebih aman setelah rumah mereka tergenang banjir dengan ketinggian mencapai 1,5 meter hingga 2 meter.
Namun, kejadian tersebut di sebabkan intensitas air cukup tinggi dan menyebabkan aliran Sungai Citanduy dan Sungai Cintalahab meluap mengenangi ribuan rumah hingga menyebabkan tanah longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pangandaran Nana Ruhsena mengatakan banjir bandang yang terjadi Minggu dan Senin pagi menyebabkan ribuan masyarakat berada di bantaran sungai Citanduy meluap hingga menyebabkan 3.500 rumah terendam berada di Kecamatan Padaherang, Cijulang, Parigi, Sidamulih, Mangunjaya dan Cigugur.
"Untuk sekarang ini, 660 Kepala Keluarga dari jumlah 1.413 orang telah meninggalkan pengungsian sejak didirikannya tenda, mesjid dan aula. Mereka telah kembali ke rumahnya masing-masing untuk membersihkan lumpur yang sempat mengenangi rumah mereka. Akan tetapi, dalam kejadian tersebut juga terjadinya tanah longsor yang menewaskan 2 orang meski kerusakan rumah tercatat 6 dalam kondisi rusak berat, sedang dan ringan," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten Ciamis, Dicky Erwin Yuliadi mengungkapkan, bencana banjir bandang yang terjadi kemarin di sebabkan dari kerusakan lingkungan berada di hulu sungai Pamarican karena banyaknya lumpur yang mengalir ke aliran sungai Citanduy dan sungai Citalahab. Namun, kejadian yang terjadi telah berdampak pada 5.870 rumah tetapi 220 warga telah mengungsi ke mesjid dan sekarang telah kembali lagi ke rumahnya masing-masing.
"Banjir bandang yang terjadi kemarin sama dengan banjir yang terjadi di Kabupaten Garut, karena adanya kerusakan lingkungan berada di areal hulu Sungai Citanduy dan Citalahab. Karena, lokasi banjir tersebut menyebabkan banyaknya rumah terendam antara lain di Kecamatan Pamarican, Banjarsari dan Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis. Akan tetapi, kerugian tersebut masih dalam penghitungan dan pencatatan terutama rumah dalam kondisi rusak," katanya.
Selain itu, Dicky mengungkapkan banjir bandang yang terjadi tidak menyebabkan adanya korban jiwa tetapi rumah yang tergenang luapan sungai Citanduy dan Citalahab membuat masyarakat mengungsi ke rumah saudaranya hingga ke mesjid dengan kondisi daratan tinggi karena kondisi air saat itu bervariatif antara 1 meter hingga 2 meter berada di Desa Sukahurip, Banjarsari, Ratawangi, Cibadak, Ciherang, Ciulu, Kawasen, Purwasari, dan Sukasari.
"Banjir yang terjadi sekarang ini lebih luas dibandingkan sebelumnya hingga berdampak juga kepada rumah penduduk berada di 3 Kecamatan dan yang paling parah terjadi di Kecamatan Banjarsari mengenang 10 Desa. Sedangkan di Kecamatan Banjaranyar 4 Desa berdampak banjir di 792 Kepala Keluarga akibat luapan Sungai Ciputrahaji, Citalahap, Cikaso, dan Sungai Kawasen.
Bupati Ciamis Iing Syam Arifin mengatakan banjir yang terjadi di beberapa wilayah disebabkan dari curah hujan yang tinggi dan menyebabkan saluran pembuangan mengalami dampak penyumbatan dan itu harus segera di atasi agar tidak kembali berdampak banjir susulan.
Namun, kejadian yang terjadi tersebut harus seluruh aparat segera mengambil tindakan untuk mengantisipasi persoalan salah staunya kesiapan bantuan dan logistik agar kembali pulih.
"Bencana alam yang terjadi di Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran harus secepatnya ditanggulangi agar aktifitas kembali normal. Namun, warga yang berdampak banjir harus segera ditanggulangi dengan memberikan bantuan logistik untuk kebutuhan mereka sehari-hari karena kejadian yang terjadi sekarang ini semakin meluas," paparnya. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved