Jalur Dua Jembatan Utama Banjar Dialihkan

Kristiadi
11/10/2016 14:27
Jalur Dua Jembatan Utama Banjar Dialihkan
(ANTARA/Adeng Bustomi)

HUJAN deras yang terjadi pada Minggu sore hingga malam mengakibatkan Jembatan Sungai Cicapar, Blok Katapang, Purwaharja, Kota Banjar, sebagai penghubung Jawa Barat dan Jawa Tengah putus. Namun, akses jalan tersebut hanya bisa dilalui kendaraan menggunakan jalan alternatif untuk mencapai tujuan Cilacap dan Kabupaten Ciamis.

"Jalan penghubung antarJawa Barat dan Jawa Tengah terputus total setelah jembatan tersebut amblas dengan kedalaman 10 meter dengan panjang 16 meter dan lebar 14 meter. Akan tetapi, jalan penghubung tersebut bisa dilalui menggunakan jembatan baru menuju alun-alun ke arah terminal arah Kota Banjar. Sedangkan, dari arah Jawa Tengah hanya bisa melalui jalan Langensari dan Parungsari ke alun-alun Kota Banjar," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kota Banjar Rusmawan, Selasa (11/10).

Rusmawan mengatakan jembatan tersebut milik Kementerian Pekerjaan Umum karena lokasinya berada di Jalur Nasional. Selama hujan air selalu menggenang berada di atas aspal karena kondisi jembatan tersebut mengalami kerusakan mengingat pembangunannya sejak zaman Belanda. Akan tetapi, pemerintah daerah tidak bisa memperbaikinya karena kewenangan itu berada pada pemerintah pusat.

"Kondisi jembatannya sudah lama dibangun dan pemerintah daerah juga tidak berwenang untuk memperbaiki jembatan itu. Lubang gorong-gorong pun kecil tidak secepatnya mengeluarkan air saat hujan deras terjadi karena adanya sampah. Pipa PDAM pun putus setelah jembatan tersebut amblas," ujarnya.

Rusmawan mengatakan pihaknya masih menunggu jembatan darurat karena sejak kejadian itu telah berupaya untuk dipasangkan secara darurat. Sedangkan arus lalulintas sekarang ini dialihkan ke jalur lainnya.

"Kami masih menunggu kedatangan jembatan darurat dan kali ini masih belum dipasang, tetapi untuk arus lalulintas seperti truk, kendaraan pribadi, motor dan bus telah dialihkan agar tidak terjadi penumpukan di jalur Jawa Barat dan Jawa Tengah," ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Kota Banjar Ajun Komisaris Besar Novri Turangga mengatakan pihaknya meminta kepada masyarakat yang memiliki kendaraan dengan tujuan Jawa Tengah atau pun Jawa Barat harus melalui jalan alternatif.

"Jadi kami telah melakukan rekayasa lalulintas dengan mengalihkan arus lalin dari arah Jawa Barat dan Jawa Tengah ke menggunakan jalan alternatif. Bagi masyarakat yang menonton diharapkan agar menjauh dari jembatan tersebut karena gerakan jalan masih terjadi terutama gerusan tanah bisa membahayakan bagi keselamatan jiwa," katanya.

Komandan Kodim 0613 Ciamis Letkol INF Slamet mengatakan dua jembatan penghubung wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah terputus total tidak bisa dilalui kendaraan apa pun dan semua kendaraan harus menggunakan jalan alternatif terutama dari Kepolisian Polres Banjar telah melakukan rekayasa lalulintas. Sedangkan, Jembatan Putrapinggan yang menghubungkan antara Desa Putrapinggan, Kecamatan Kalipucang dan Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran amblas di kedalaman 15 meter, panjang 45 meter dan lebar 8 meter.

"Jembatan Putrapinggan semula hanya melengkung dan kini kondisinya amblas karena tiang penyangga tidak kuat menahan beban air aliran sungai Ciputrapinggan yang masih sangat deras, karena banyaknya puing-puing hingga sampah berada di aliran sungai tersebut. Kini jembatan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan termasuk pejalan kaki meski harus menunggu jembatan darurat," katanya.

Slamet mengungkapkan sekarang ini akan dilakukan pemasangan jembatan darurat di Jembatan Putrapinggan, Pangandaran. Karena, jembatan tersebut dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Kodam III Siliwangi dengan panjang 51 meter lebar 2,5 meter.
"Jembatan yang amblas panjangnya 45 meter dan lebar 8 meter, tetapi pemasangan jembatan tersebut akan dipasang dengan panjang 51 meter dan lebar 2,5 meter," paparnya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya