Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
HUJAN deras disertai angin puting beliung, banjir bandang, dan tanah longsor yang melanda sejumlah daerah di Tanah Air masih berpotensi terjadi hingga akhir musim penghujan 2016.
Hal itu dikemukakan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin.
"Kini, sebagian besar daerah memasuki musim penghujan yang ditandai dengan angin kencang dan hujan deras yang turun dalam waktu singkat. Masyarakat diimbau waspada terhadap tanah longsor, banjir bandang, pohon tumbang, dan gelombang laut dengan ketinggian 2,5-4 meter," kata Andi.
Andi, seluruh wilayah di Nusantara memiliki potensi bencana yang berbeda-beda. Wilayah Jabodetabek dan sepanjang Pulau Jawa berpotensi mengalami hujan lebat.
Sebagian Sumatra, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah berpotensi mengalami hujan deras disertai petir.
Sementara itu, potensi gelombang tinggi melanda Mentawai dan Bengkulu.
Oleh karena itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meningkatkan antisipasi terhadap pengurangan risiko bencana.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Informasi dan Data BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
"Bencana yang terjadi umumnya berulang. Kendati demikian, korban harus seminimal mungkin. Bencana bertambah parah karena ada beberapa persoalan seperti rusaknya daerah aliran sungai, lemahnya penataan ruang, degradasi lingkungan, dan penumpukan sampah di sejumlah daerah," ujar Sutopo.
Kemarin, puting beliung disertai hujan lebat menerpa wilayah Bogor, Jabar, hingga mengakibatkan kerusakan 153 rumah dan tiga bangunan sekolah.
Di Pangandaran, banjir bandang dan tanah longsor membuat Jembatan Putrapinggan yang menghubungkan Desa Putrapinggan, Kecamatan Kalipucang, dengan Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, ambles sedalam 45 meter sehingga tidak dapat dilalui kendaraan.
Dalam sepekan ke depan, gelombang setinggi 2,5 meter hingga 4,5 meter dengan kecepatan angin 18 knot masih akan melanda Samudra Hindia selatan Jateng dan DI Yogyakarta.
Pengamat cuaca di Stasiun BMKG Cilacap Nurfaijin mengemukakan kondisi cuaca tersebut kurang kondusif bagi nelayan dan pengguna jasa kelautan. (Pro/Mut/DD/AD/EM/BB/BU/DG/RF/YK/AB/LD/AS/YK/RS/MG/FL/TB/MY/HS/ES/X-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved