Nelayan Bantul Panen Layur

Agus Utantoro
09/10/2016 23:52
Nelayan Bantul Panen Layur
(ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)

NELAYAN pantai selatan Yogyakarta, khususnya di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kini mulai memasuki masa panen ikan layur atau baledang.

Ikan itu, kata Kepala Bidang Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DIY Suwarman, saat ini di tingkat nelayan bisa terjual dengan harga sekurangnya Rp40.000 per kilogram.

"Memasuki musim hujan ini justru para nelayan sedang panen layur yang mampu dijual dengan harga tinggi," kata Suwarman, Minggu (9/10).

Ia menambahkan, selain nelayan di Bantul, panen ikan layur juga dialami nelayan Kabupaten Kulonprogo dan Gunungkidul.

Selama musim ikan layur yang diperkirakan berakhir hingga Desember, jelasnya, tangkapan nelayan di Gunungkidul, Bantul, maupun Kulonprogo cukup tinggi, meski didominasi ikan layur.

Hasil tangkapan dalam sekali perjalanan melaut untuk kapal berukuran 5-15 grosston (GT) rata-rata mencapai 1,5-4 ton ikan layur, sedangkan untuk kapal kecil (tempel) rata-rata 50-70 kilogram sekali perjalanan.

"Sebagian besar ikan layur untuk diekspor sebagai makanan camilan. Untuk konsumen lokal DIY tidak terlalu laku karena harganya mahal," kata dia.

Ia mengatakan memasuki musim hujan ini justru meningkatkan minat para nelayan melaut. Sebab selain ikan layur, menurut Suwarman, sebentar lagi di perairan laut selatan DIY juga akan memasuki musim ikan bawal laut dan lobster yang seluruhnya memiliki harga jual tinggi.

"Dengan potensi itu, musim hujan tidak menjadi hambatan bagi nelayan," kata dia.

Suwarman menilai umumnya nelayan telah memahami tingkat keamanan melaut sesuai kondisi cuaca yang ada. Hujan tidak terlalu memengaruhi aktivitas melaut karena untuk kapal kecil rata-rata berangkat pagi dan siang kembali, sementara hujan rata-rata terjadi sore hari.

"Sedangkan untuk kapal besar dengan masa penangkapan ikan tiga hari, justru tidak masalah karena dilengkapi atap atau pelindung yang kuat," kata dia.

Dinas Kelautan dan Perikanan DIY menargetkan produksi ikan tangkap laut mencapai 7.600 ton selama 2016 atau meningkat 10% dari 2015.

Meski demikian, menurut dia, hingga Triwulan II 2016 perolehan ikan tangkap di DIY baru mencapai 38% dari target itu. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya