Sopir Taksi Daring dan Konvensional Berselisih di Bandara Ngurah Rai

Arnoldus Dhae
09/10/2016 16:35
Sopir Taksi Daring dan Konvensional Berselisih di Bandara Ngurah Rai
()

KERIBUTAN antara sopir taksi berbasis aplikasi dengan taksi konvensional terjadi di Bali. Keributan antarsopir taksi itu terjadi di Bandara Ngurah Rai.

Insiden di terminal kedatangan domestik Bandara Ngurah Rai itu terjadi sekitar pukul 02.00 WITA. Kejadian itu bermula saat sopir taksi konvensional menegur sopir taksi daring.

Sopir taksi konvensional itu mengacu kepada Peraturan Gubernur Bali yang melarang operasional taksi daring seperti Grab, GoCar dan Uber di Pulau Dewata.

Perang mulut tidak terhindarkan. Bahkan, sopir taksi daring sempat mengeluarkan senjata tajam dan mengejar sopir taksi konvensional.

Saat itu, Nengah Pujiarta yang berusaha melerai rekannya, Komang Bego, yang terlibat keributan dengan sopir taksi daring justru dihajar bertubi-tubi.

"Korban (Nengah Pujiarta) ditarik kerah bajunya dan dipukul bertubi-tubi. Akibat peristiwa itu, korban mengalami luka memar di wajahnya. Sementara pelaku melarikan diri," kata Ketua Alstar-B, Ketut Witra selaku Koordinator Aliansi Transport Lokal se-Bali, Minggu (9/10).

Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek KP3 Bandara Ngurah Rai.

Menurut Witra, taksi daring sudah dilarang beroperasi di Bali lantaran tidak mengantongi izin operasional.

"Mereka (taksi daring) sudah dilarang karena tidak mengantongi izin, sehingga tidak boleh mengambil penumpang. Sekarang mereka juga melanggar hukum dengan melakukan tindakan pemukulan dan pengancaman seperti itu," sesalnya.

Saat ini, peristiwa keributan tersebut sedang diselidiki oleh kepolisian dan otoritas terkait yang ada di Bandara Ngurah Rai, Bali. Beberapa saksi sudah diambil keterangannya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya