Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PENGUNGSI banjir bandang yang menempati rumah susun di Kampung Gandasari, Desa Mangku Rakyat, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat kembali beraktivitas seperti biasa setelah mendapatkan bantuan peralatan dapur dari donatur.
Namun, pakaian bekas layak pakai yang berada di lokasi bantuan dari masyarakat kini bertumpuk berkarung-karung. Agar tidak menjadi tumpukan sampah, ratusan karung pakaian bekas itu akan disalurkan kepada masyarakat lain yang membutuhkan.
"Untuk pakaian bekas layak pakai pemberian dari donatur seperti pemerintah, BUMN, BUMD, swasta, dan jurnalis di berbagai daerah tersebut mengalami penumpukan hingga mencapai ratusan karung. Supaya tidak mubazir menjadi sampah, pakaian diberikan kembali ke masyarakat lainnya yang benar membutuhkan. Meski kondisi sekarang juga masih tetap menumpuk," kata Camat Cilawu, Ahmah Mawardi, di lokasi, Sabtu (8/10).
Ahmad mengatakan, selama tanggap darurat yang diberlakukan oleh Pemkab Garut, para pengungsi yang telah menempati rusun hanya bisa mengandalkan dapur umum untuk makan yang disediakan tiga kali dalam sehari.
Namun, setelah tanggap darurat selesai, mereka sekarang bisa memasak sendiri lantaran mendapatkan bantuan peralatan dapur.
"Sekarang ini para pengungsi yang telah menempati rusun berjumlah 92 kepala keluarga atau 362 orang, dan masing-masing telah mendapatkan kompor, gas elpiji 3 kilogram, dan peralatan memasak lainnya. Termasuk kebutuhan sembako berupa mi instan, beras, sarden, minyak goreng, dan lainnya telah didapatkannya," ujarnya.
Ahmad menambahkan, sembako imtuk pengungsi berasal dari sumbangan berbagai daerah dalam kondisi aman dan ditempatkan di satu gudang yang dijaga oleh petugas keamanan.
Namun, yang menjadi masalah saat ini yakni penumpukan pakaian bekas layak pakai hingga jumlahnya mencapai ratusan karung.
"Pengungsi merasa kebingungan setelah banyaknya bantuan berupa pakaian bekas layak pakai hingga terjadi penumpukan. Namun, petugas juga akan berupaya memberikan kembali pakaian itu kepada masyarakat yang benar membutuhkan meski jumlahnya telah mencapai 600 karung terutama pakaian anak-anak, dewasa, orang tua, dan balita," paparnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Garut, Dadi Jakarya, mengatakan, jumlah pengungsi pascabanjir bandang yang terjadi pada Selasa 20 September 2016 lalu telah mencapai 1.112 orang. Adapun 34 orang dinyatakan meninggal dunia, serta 19 warga lainnya hilang.
Menurut dia, selama masa tanggap darurat, para pengungsi itu hanya bisa mendapatkan makanan dari dapur umum selama tiga kali dalam satu hari.
"Sekarang ini mereka memilih memasak sendiri setelah merasakan kejenuhan di tempat pengungsian, terutama makanan yang tidak ada sayuran seperti kangkung dan lainnya. Namun, sekarang ini mereka bisa memasak sendiri dengan selera mereka buat keluarganya meski kebutuhan sembako tetap disalurkan," katanya.
Dadi mengungkapkan, banjir bandang yang terjadi juga telah mengakibatkan kerusakan rumah di tujuh kecamatan, tetapi warga yang menjadi korban kini telah menempati lokasi yang disiapkan pemerintah antara lain, Gedung Korpri, Bale Paminton, Sosial Centre P2TP2A, Islamic Centre, Asrama Musadaddiyah, dan rusun di Kampung Gandasari.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved