Korban Penipuan Taat Pribadi Lapor Polisi terus Bertambah

M Yakub
08/10/2016 18:00
Korban Penipuan Taat Pribadi Lapor Polisi terus Bertambah
(MI/Abdus Syukur)

KORBAN penipuan yang dilakukan pimpinan Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng, Taat Pribadi, terus bertambah. Mereka melaporkannya ke polisi, baik Polda Jawa Timur maupun Polres Probolinggo.

Di Polres Probolinggo, korban yang melapor hingga Sabtu (8/10) ini tercatat sebanyak 7 orang. Di antaranya seorang guru berinisial HL, 32, asal Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, yang mengaku menjadi korban penipuan hingga Rp300 juta.

Saat melapor, HL yang selalu menutupi wajah dengan ujung jilbab atau kerudung yang dikenakannya itu, juga membawa sejumlah barang yang dijadikan sebagai mahar dari Padepokan Dimas Kanjeng.

Kepada Kapolres Probolinggo, AKBP Arman Asmara Syarifudin, HL menuturkan peristiwa penipuan kepada dirinya. Ia mulai masuk pada 2012 lalu bersama suaminya. Oleh padepokan, mereka pun diwajibkan membeli sejumlah barang, seperti kantong uang, foto Dimas Kanjeng, hingga keris dan barang lainnya.

"Kalau beli barangnya tidak sekaligus. Seperti kantong uang harganya Rp20 juta dan foto Rp1 juta. Tapi kalau uang mahar, diminta setiap ada kegiatan di padepokan dan angkanya bervariasi, untuk diserahkan kepada Yang Mulia atau melalui sultannya," tutur HL.

Sementara, Arman menyampaikan bahwa uang mahar yang diberikan pengikut Dimas Kanjeng itu diduga mengalir ke Taat Pribadi yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Jatim. Maupun mengalir ke pengikutnya yang telah diangkat menjadi sultan.

"Semua laporan dari masyarakat, kami terima dan akan diproses. Selanjutnya, barang-barang yang ada akan dijadikan sebagai barang bukti untuk proses penyelidikan. Yang jelas semuanya akan diproses dan kita tunggu hasilnya," kata Arman. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya