15 Bakal Calon Kepala Daerah Pengganti di Aceh Ikuti Tes Kesehatan

Ferdian Ananda Majni
07/10/2016 18:32
15 Bakal Calon Kepala Daerah Pengganti di Aceh Ikuti Tes Kesehatan
(Ilustrasi)

SEBANYAK 15 orang pengganti bakal calon kepala daerah Aceh mengikuti tes kesehatan di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Jumat (7/10).

Komisioner Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Fauziah, mengatakan, 15 bakal calon pengganti mengikuti tes kesehatan pada waktu yang telah ditetapkan oleh KPU. Adapun hasilnya akan dikeluarkan pada 8 Oktober.

"Ada 15 bakal calon pengganti yang telah terdaftar. Mereka akan mengikuti sejumlah rangkaian tes kesehatan sampai malam hari. Hasilnya akan diberikan pada 8 Oktober," katanya.

Sementara itu, empat calon pasangan lainnya hingga kini tidak memberikan konfirmasi terkait calon pengganti masing-masing. Menurutnya, mereka sementara dinyatakan gugur dan tidak bisa berpartisipasi dalam pesta demokrasi 2017 mendatang.

"Tidak ada konfirmasi apapun dari kabupaten/kota. Kami belum tahu langkah-langkah apa yang akan mereka ambil setelah dinyatakan tidak memenuhi syarat. Ya sementara, mereka dipastikan gugur," sebut Fauziah.

Sedangkan, di tingkat kabupaten/kota di Aceh, total bakal calon yang mendaftar ikut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 mendatang sebanyak 176 orang. Namum, 19 bakal calon gagal tes kesehatan dan mereka yang gagal masih bisa diganti hingga batas akhir hari ini (Jumat, 7/10).

"Sepanjang ada aturan lain yang merekomendasikan dan membenarkan tes di luar jadwal, maka KIP akan mengakomodasi itu," terangnya.

Fauziah melanjutkan, dari 19 calon yang tidak lulus tes kesehatan, sebanyak 12 di antaranya merupakan bakal calon wakil bupati, enam calon bupati, dan satu calon wali kota.

"Bakal calon yang tidak lulus itu diketahui berasal dari 12 kabupaten dan kota di Provinsi Aceh. Jadi, bakal calon bupati dari Abdya (Aceh Barat Daya) bukan pengganti, tapi atas rekomendasi Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) karena tidak bisa ikut waktu tes tahap awal," pungkasnya.

Pemeriksaan kesehatan itu melibatkan tim dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Aceh, Badan Narkotika Nasional Provinsi Aceh, dan Himpunan Psikologi Indonesia. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya