Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat dianggap bersikap diskriminatif dan tidak menghargai kemajemukan karena kebijakannya memberikan program beasiswa dengan syarat bisa menghafal Alquran minimal 5 juz.
Hal itu seperti sebuah surat yang beredar di media sosial dari Rektorat Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, yang ditujukan kepada seluruh dekanat kampus perihal beasiswa dari Pemprov Jabar.
Ketika dimintai konfirmasi, Pemprov Jabar membenarkan jika ada beasiswa semacam itu. Namun, pihaknya membantah telah berlaku diskriminatif atas hal tersebut.
"Salah besar kalau menafsirkan hal ini diskriminasi," kata Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, yang akrab disapa Aher, di Gedung Sate, Bandung, Rabu (5/10).
Menurut dia, penyebutan istilah diskriminasi disebabkan gagal paham dan salah menafsirkan persyaratan beasiswa.
Aher menambahkan, hafal Alquran 5 juz itu hanya sebagai salah satu syarat penerimaan beasiswa di antara syarat beasiswa lainnya. Selain hafal Alquran 5 juz itu, ada pula syarat lainnya, seperti calon mahasiswa yang menonjol di bidang akademis, budaya, dan olahraga.
"Jadi (hafal Alquran 5 juz) itu bukan syarat, itu hanya kategori prestasi," kata dia. "Baca yang benar. Salah tafsir itu. Gagal paham," tambahnya.
Aher mengaku heran mengapa hal ini begitu dipermasalahkan. Padahal, program ini sudah diberlakukan di universitas lain, seperti Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo dan universitas lainnya pada tahun-tahun sebelumnya.
"Jabar baru (akan berlakukan) kok diributkan, aneh," cetus dia.
Aher kembali membantah tidak ada sama sekali sikap diskriminatif dalam hal ini. Lagipula, kata dia, hafal Alquran juga merupakan prestasi yang sangat luar biasa yang tidak dimiliki semua orang.
"Jangankan hafal 5 juz, mau hafal setengah juz saja susah. Iya kan?. Itu prestasi kan? Peestasi luar biasa karena hanya orang cerdas yang bisa," jelas dia.
Terlebih lagi, lanjut dia, calon mahasiswa yang masuk dari jalur prestasi ini jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan calon mahasiwa dari jalur akademik, seni, budaya, olahraga, dan lainnya.
"Sekarang yang hafal Alquran hanya 5-6 orang dari 500-an orang. Jadi diskriminasi enggak? Jangan salah tafsir, baca, pahami, dan amati yang bener dong," pungkasnya. (EM/OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved