Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SEBUAH rumah di Dusun Grogol, Kabupaten Gunungkidul tampak ramai. Lima orang ibu-ibu tampak tengah sibuk melipat dan mengelem dompet bermotif batik. Tidak sampai lima menit, dompet tersebut sudah jadi dan siap dikemas.
"Di sini memang hanya untuk mengelem, sedangkan pemotongan dan penjahitan dikerjakan di tempat lain," ujar Edi Winarsi, selaku pemilik usaha kerajinan Chentaly, Rabu (10/10).
Ia mengaku, ada 40 orang warga Dusun Grogol dan sekitarnya yang bekerja dengannya membuat berbagai kerajinan kreatif, seperti dompet, tas, dan gantungan kunci bermotif batik.
Dengan kerajinan ini, kata perempuan yang sempat bekerja di produk perlengkapan olahraga di Bekasi dari 1994-2005 ini, masyarakat desa dapat diberdayakan. Kesejahteraan pun dapat meningkat. Ia mengatakan, rata-rata pekerjanya bisa memperoleh penghasilan Rp60 ribu per hari.
Pendapatan tersebut dinilai cukup besar karena mereka dapat tetap berkebun dan pekerjaan dapat diselesaikan di rumah. Terlebih, kebutuhan hidup di desa juga masih murah, tidak semahal di kota.
"Usaha ini bisa menekan urbanisasi. Warga bisa memperoleh penghasilan dan mencukupi kebutuhan keluarga," kata dia.
Ia menceritakan, mulai merintis usaha tersebut sejak 5 Oktober 2013. Dengan modal awal Rp25 juta yang berasal dari tabungan kini dia dapat meraup omzet sekitar Rp60 juta per bulan.
"Saya memulai usaha ini setelah kembali dari Bekasi. saya melihat potensi sumber daya manusia di sini, tetapi banyak yang menganggur," kata dia.
Dari situ, dia kemudian menghubungi teman-temannya untuk menanyakan prospek pemasaran produk-produk kerajinan. Mereka pun kemudian tertarik untuk memasarkan produk-produk tersebut.
"Sekarang produk-produk ini saya kirim ke Bali, Panarukan, hingga Sulawesi," kata dia.
Menurut dia, pangsa pasar untuk usahanya masih besar. Pasalnya, walau mampu memproduksi hingga 75 ribu buah per bulan, dia masih kesulitan memenuhi permintaan pasar yang sangat banyak. Selain itu, pangsa pasar di sekitar objek wisata Gua Pindul dan penjualan dalam jaringan (online) juga belum digarap maksimal.
Keberhasilan memberdayakan ekonomi masyarakat desa juga telah dilakukan oleh usaha blangkon di Dusun Bulu, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul. Menurut Suratno, wakil ketua kelompok pengrajin blangkon Sido Dadi, saat ini ada 25 pengrajin blangkon di kelompoknya. Dari jumlah tersebut, 25 pengrajin merupakan anggota karang taruna.
"Regenerasi pembuatan blangkon di sini sangat baik. Anak-anak muda juga banyak yang ikut," kata dia.
Menggeliatnya kerajinan kreatif di desanya, kata Suratno, sangat menggembirakan. Keberhasilan yang dicapai sesuai dengan tujuan awal pendirian kelompok ini pada 2007 silam.
"Kelompok ini berdiri ntuk meningkatkan ekonomi dan melestarikan budaya sehingga warga tidak perlu merantau untuk memperoleh pekerjaan," kata dia.
Pengrajin blangkon di tempatnya rata-rata bisa memperoleh penghasilan Rp50 ribu per hari.
Ia mengatakan, pembuatan blangkon relatif singkat. Untuk blangkon yang mahal, yang bagian dalamnya diisi mendong, pengrajin bisa membuat hingga 3 blangkon dalam sehari, sedangkan yang di dalam ha berisi karton bisa 10-12 buah dalam sehari.
Harga blangkon bervariasi. Blangkon yang dalamnya berisi karton harganya antara Rp10 ribu-Rp50 ribu, sedangkan yang berisi mendong antara Rp200 ribu-Rp300 ribu.
"Kami tidak hanya menyuplai barang, tetapi juga menerima pesanan lewat online," kata dia.
Persentase pembelian langsung dengan online, yaitu 70:30," kata dia.
Sementara itu, menurut Supriyanto, Kasi Promosi dan Pemasaran, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, kerajinan kreatif di Gunungkidul dilihatnya mengalami peningkatan seiring semakin menggeliatnya sektor pariwisata. Masyarakat tidak hanya memperoleh pemasukan dari menjadi pemandu, tetapi juga lewat membuat dan menjual kerajinan kreatif.
"Tahun 2015 kunjungan wisata (berdasarkan retribusi yang masuk) sekitar 1,8 jutaan. Pada tahun 2016 target kami 2,2 jutaan wisatawan," kata Supriyanto.
Dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisata, lapangan pekerjaan semakin terbuka serta ekonomi dan kesejahteraan warga pun diharapkan dapat meningkat.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved