Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KEPALA Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan Irjen Anton Charliyan, Selasa (4/9) mengunjungi rumah keluarga salah satu korban penipuan Dimas Kanjeng di Makassar yang sudah melaporkan kasus tersebut ke Polda Jawa Timur.
Anton pun berkesempatan melihat semua emas batangan yang diduga palsu, beserta mata uang asing yang diberikan kepada korban bernama Najemiah di rumahnya di Jalan Sunu, Makassar.
"Ibu Najemiah ini, menyetor dana sebanyak Rp202 miliar. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp9 miliar disetor dengan cara ditransfer, dan sisanya dibayarkan tunai dengan dibawa langsung ke Probolinggo. Sedangkan waktu penyerahan uang tersebut dikatakannya dilakukan selama dua tahun, yakni mulai 2013 hingga 2015 lalu," jelas Anton.
Uang tersebut kemudian diganti oleh Dimas Kanjeng dengan sembilan peti yang berisi uang dan benda pusaka dari Probolinggo. Namun, pihak keluarga almarhumah Najemiah merasa curiga atas keaslian uang serta barang-barang kiriman tersebut, dan mengembalikan sebagian peti tersebut.
"Dari Probolinggo dikirim sembilan peti. tapi ketika diperiksa ternyata diragukan keasliannya sehingga yang lima peti dikembalikan, dan di sini masih ada empat peti berisi uang. Ini juga diragukan keasliannya," lanjut Anton sambil menunjukkan emas batangan dan uang yang diduga palsu tersebut.
Uang yang ada dalam peti-peti tersebut terdiri atas mata uang Korea, Vietnam, Iran, dan Euro. Namun, menurut Kapolda, polisi belum mengetahui jumlah pastinya karena belum melakukan penghitungan.
Selain masih akan menghitung jumlahnya, polisi juga akan melakukan Uji laboratorium atas semua barang tersebut untuk memastikan keasliannya.
Anton menambahkan, saat ini pihaknya baru memeriksa seorang saksi korban terkait kasus dugaan penipuan tersebut, dan akan memeriksa beberapa saksi lain.
"Ada sekitar sembilan orang, kita akan periksa sehari dua hari ini. Sekarang baru satu orang saksi korban dari 3.000 pengikut yang diketahui," pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengimbau agar masyarakat tidak tergoda dengan iming-iming penggandaan uang karena hal itu dinilai tidak sesuai dengan nalar.
Terkait adanya dugaan ribuan warga Sulsel yang menjadi korban iming-iming penggandaan uang, Syahrul mengatakan kasus tersebut sudah ditangani oleh pihak kepolisian, dan ia berharap agar polisi betul-betul bisa membantu.
"Mudah-mudahan polisi bisa betul membantu. Tentu saja ini harus jadi pelajaran untuk kita semua, untuk masyarakat bahwa mendapatkan uang dengan cara instan itu melawan nalar dan logika," tegasnya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved