Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
HUTAN konservasi di Bukit Jambu, kawasan Lembah Harau, antara Nagari Tarantang dan Nagari Harau, Kabupaten 50 Kota, Sumatra Barat, dilalap api dalam seminggu terakhir.
Staf Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten 50 Kota Reynaldi, Senin (3/10), mengatakan, berdasarkan pengamatan dengan drone pada Kamis lalu, api sudah menghanguskan 9,23 hektare kawasan.
Namun, jelasnya, api terus merambat dan menjalar. "Api tidak bisa besar, tapi hidup. Seperti api dalam sekam. Sampai saat ini api sudah melewati Sarasah Aka Barayun (seberang bukit)," tukasnya.
Kawasan tersebut, ujarnya, merupakan hutan konservasi dengan tanaman pinus dan tanaman lainnya. Bahkan, lokasi tersebut juga menjadi objek wisata dan spot panjat tebing.
"Pengibaran bendera besar 17 Agustus (2016) kemarin, di lokasi tersebut," katanya.
Ketinggian Bukit Jambu yang merupakan bagian dari Lembah Harau antara 200-300 meter. Kawasan tersebut, dikatakan Reynaldi, memiliki luas sekitar 25 hektare.
"Api di lereng sampai puncak. Yang bisa dijangkau pemadaman dengan mobil pemadam kebakaran hanya ketinggian 10-15 meter," jelasnya.
Diduga kebakaran bermula dari pembukaan lahan oleh masyarakat di tengah kemarau panjang yang melanda Kabupaten 50 Kota. "Sudah tiga bulan di sini tidak hujan," ujar Reynaldi.
Sejauh ini, 7 armada pemadam kebakaran telah diterjunkan untuk memadamkan api. Namun tidak berhasil karena medannya tidak terjangkau.
Sementara itu, otoritas seperti BPBD berharap ada bantuan helikopter untuk memadamkan api yang di puncak. Hal demikian, disebutkan Reynaldi, sudah diupayakan, tetapi belum membuahkan hasil.
Upaya yang bisa dilakukan BPBD dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), berusaha memadamkan api di lereng. Namun, kata Reynaldi, hasilnya tidak memuaskan, karena angin dan hujan tidak ada.
"Bersama-sama pihak BKSDA Provinsi Sumbar dan BKSDA 50 Kota memadamkan api di lereng terendah dengan teknik membikin embung darurat di lereng. Namun upaya ini pun tidak membuahkan hasil yang memadai," tukasnya.
Sebelumnya, kata Reynaldi, pihaknya sudah mengajukan peminjaman helikopter yang ada di Riau, tetapi tidak disanggupi. Lalu, helikopter yang ada di Jambi terbilang kecil dan sangat sulit untuk diterjunkan ke 50 Kota dan juga ketidaksediaan avtur di 50 Kota. Sedangkan Sumbar sendiri tidak memiliki helikopter.
"Sampai saat ini api masih terus menjalar tanpa henti karna angin yang masih terus berhembus di puncak bukit," tandasnya.
Lembah Harau ialah sebuah bukit yang berjajar panjang dengan ketinggian 200-300 meter. Tebingnya yang curam dan menjadi daya pikat selama ini.
Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumbar Ade Edward mengatakan, Lembah Harau merupakan satu dari 36 warisan geologi yang ada di Indonesia.
"Lembah Harau masuk potensi geopark nasional," terangnya.
Selain Lembah Harau, kebakaran juga terjadi di kawasan perbukitan Air Guci, Nagari Taram, Kabupaten 50 Kota.
Menurut Reynaldi, kebakaran ini diperkirakan sudah berlangsung selama 10 hari. "Kawasan perbukitan yang sulit dijangkau ini diperkirakan sudah terbakar seluas 30 ha. Bahkan mungkin lebih karena api masih terus menjalar membakar kawasan hutan," jelasnya.
Angin yang terus berhembus dan dan hujan yang belum turun serta medan yang sulit dan curam menjadi kendala dan penyebab api terus menjalar.
Dia mengatakan, pesawat tanpa awak (drone) BPBD pun mengalami kesulitan mendekati lokasi melalui udara untuk mengambil gambar karena sempat 2 kali mengalami hilang kontak karena mengalami hilang pandangan disebabkan medan terjal perbukitan.
"Sampai saat ini api masih terus menjalar membabat kawasan hutan tersebut. Perkiraan jarak lokasi terbakarnya hutan dengan wilayah hutan perbatasan Sumbar-Riau sekitar 4 km," tukasnya.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ketaping, Budi Samiaji, mengatakan, di timur wilayah Sumbar seperti Kabupaten 50 Kota, jarang hujan karena sumber hujan lebih banyak dari laut.
Hingga saat ini, pemerintah dan masyarakat setempat terus berharap turun hujan, di antaranya menggelar doa tolak bala dua hari lalu. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved