Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
ALAT pendeteksi dini (early warning system/EWS) bencana yang dipasang di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, ternyata tidak bisa diandalkan. Karenanya, jika terjadi bencana atau potensi bencana di daerah itu tetap sulit dideteksi.
Demikian disampaikan Kepala Pelaksana Harian (PlH) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Agus Sudaryono, kepada Media Indonesia, Senin (3/10).
Agus menyebutkan, selama ini di Kabupaten Temanggung sudah dipasang 31 unit EWS di tujuh kecamatan. Dari 31 alat tersebut, tiga EWS di antaranya merupakan peralatan canggih yang dipasang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Desa Banaran, Kecamatan Gemawang.
Alat ini dipasang pada 2011 untuk mendeteksi potensi tanah longsor di daerah Banaran.
"Saat ini kondisi tiga unit EWS itu sudah rusak karena masyarakat setempat kurang bisa merawatnya dengan baik, sehingga kurang berfungsi. Terkait kerusakan ini, kami telah menyurati Kementerian ESDM, tetapi hingga kini belum ada jawaban dan tindak lanjut apa-apa," ungkap Agus di Temanggung, Senin.
Selain tiga EWS dari Kementerian ESDM, tahun ini di Temanggung juga telah dipasang 28 alat EWS yang lebih sederhana di enam kecamatan untuk mendeteksi ancaman banjir dan longsor. Peralatan ini dibuat oleh mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM).
Pemasangan alat ini merupakan kerja sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung dengan UGM. Sayangnya, peralatan tersebut malah tidak bisa diandalkan dan kurang berfungsi.
"Dari 28 alat EWS hasil kerja sama dengan UGM itu, hanya tiga unit yang lumayan bisa digunakan untuk mendeteksi volume air dan gerakan tanah. Hanya tiga itu, lainnya kurang bisa diandalkan," ujar Agus.
Sementara itu, selama beberapa hari terakhir diguyur hujan deras terus menerus, sejumlah wilayah di Temanggung dilanda banjir dan tanah longsor. Terbaru, tanah longsor melanda Dusun Lamuk di Desa Kalimanggis, Kecamatan Kaloran pada Minggu (2/10) Malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Kasi Penanganan Darurat dan Logistik BPBD Temanggung, Gito Walngadi, menyebutkan, longsor di Dusun Lamuk terjadi dari tebing-tebing di sembilan titik hingga menutup bahu jalan. Hal ini terjadi setelah diguyur hujan deras selama sekitar enam jam. Kendati tidak ada korban jiwa, puluhan rumah di dekat tebing terancam longsor susulan.
"Hari ini (Senin, 2/10) kami melakukan kerja bakti untuk membersihkan material bekas longsor," ujar Gito. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved