Dimas Kanjeng juga Pernah Bikin Padepokan di Tabanan

Arnoldus Dhae
03/10/2016 20:49
Dimas Kanjeng juga Pernah Bikin Padepokan di Tabanan
(MI/Abdus Syukur)

PADEPOKAN Dimas Kanjeng Taat Pribadi ternyata juga pernah beroperasi di Tabanan Bali. Hal ini disampaikan Kapolres Tabanan AKBP Marsdianto saat dimintai konfirmasi, Senin (3/10).

Menurut Kapolres, lokasi persis padepokan itu berada di perbatasan antara Desa Sanda dan Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan.

Berdasarkan informasi dari masyarakat, padepokan tersebut dulu sering digunakan oleh sekelompok orang untuk kegiatan sarasehan dan kumpul-kumpul. Saat kasus ini mencuat di berbagai media, masyarakat di sekitar padepokan tersebut baru sadar bahwa pemilik padepokan tersebut ialah Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

"Sejak kasus ini mencuat, kami tetap melakukan monitoring terhadap padepokan tersebut. Baik secara tertutup maupun terbuka," kata Marsdianto, Senin.

Menurut Kapolres, sejauh ini pihaknya belum mengambil tindakan apa pun terhadap keberadaan padepokan tersebut. "Sepanjang belum ada laporan masyarakat atau pihak lain yang dirugikan dan pelanggaran hukum, polisi tidak akan menindak," kilahnya.

Namun, ia memastikan jika anggotanya diperintahkan untuk melakukan pemantauan. Disebutkan, selain belum melakukan tindakan, aktivitas di padepokan tersebut ternyata sudah tidak ada lagi. Kira-kira sejak sebulan lalu, padepokan itu kelihatan sepi dan tidak ada aktivitas sama sekali.

"Informasinya padepokan tersebut sudah lama tutup," tandasnya.

Kapolres meyakini, selain korban Taat Pribadi sudah terdeteksi di Jembrana, di Tabanan juga ada banyak korbannya.

"Logikanya, kalau padepokannya saja di Tabanan, minimal Dimas Kanjeng pernah bersentuhan dengan warga sekitar, memiliki kontak dengan warga sekitar dan seterusnya," katanya.

Kapolres juga mengimbau kepada warga masyarakat Tabanan yang menjadi korban penipuan Kanjeng Dimas Taat Pribadi agar segera melapor ke Polres Tabanan maupun Polsek terdekat.

"Meski kasusnya saat ini tengah ditangani Polda Jatim, kami tetap menerima laporan bila ada warga yang menjadi korban. Kalau ada di wilayah Tabanan, ya diharapkan melapor," ujarnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya