Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
APARAT kepolisian dari Polres Jembrana diinstruksikan untuk menyebar di 5 kecamatan di Jembrana Bali dalam rangka menginvestigasi adanya para korban penipuan dari Taat Pribadi pemilik Padepokan Dimas Kanjeng yang mengaku bisa menggandakan uang.
Kapolres Jembrana AKBP DJoni Widodo menjelaskan, pihaknya sudah memanggil Kanit Intel di seluruh Jembrana untuk ikut melakukan investigasi warga yang menjadi korban penipuan Taat Pribadi di Probolinggo, Jawa Timur.
"Sebelumnya kami mendapatkan informasi jika yang menjadi korban hanya 7 orang. Namun, setelah itu berita itu berkembang, sudah banyak warga yang mengaku menjadi korban, tetapi malu untuk melapor. Jumlahnya sudah mencapai puluhan hingga malam ini," ujarnya di Jembrana, Senin (3/10).
Menurut Kapolres, sebelumnya hanya diketahui ada 7 warga Desa Pengambengan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana Bali, yang turut menjadi korban penipuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Dari informasi tersebut, pihak kepolisian dari Polres Jembrana langsung bergerak melakukan penyelidikan. Hasilnya, hingga petang ini diketahui warga Jembrana yang menjadi korban Taat Pribadi mencapai puluhan orang. Jumlah tersebut tersebar di lima kecamatan yang ada di Jembrana.
Dari lima kecamatan tersebut, korban terbanyak ada di Kecamatan Negara, yakni 7 warga Desa Pengambengan dan 50 warga di Kelurahan Loloan Timur dan Loloan Barat.
"Kami sudah sebar anggota intel untuk turun ke desa-desa melakukan pendataan. Sementara dari pendataan jumah korban mencapai puluhan," terangnya.
Kapolres mengaku pihaknya belum bisa menunjukkan jumlah pastinya berapa korban Taat Pribadi di Jembrana, termasuk jumlah kerugian materialnya karena masih dilakukan pendataan.
"Memang anggota kami sudah berhasil menemui beberapa korban, tapi mereka tidak mau jujur menerangkan berapa kerugian materinya. Mungkin mereka malu. Ada yang ngaku tertipu seratus juta rupiah, ada pula mengaku lima juta rupiah," ujarnya.
Ia meminta agar warga melapor secara resmi tetapi sampai sekarang masih takut melapor. Namun, pihaknya telah mengambil langkah proaktif melakukan pendataan ke desa-desa.
"Besok saya akan kumpulkan para Kanit Intel Polsek masing-masing agar lebih maksimal melakukan pendataan ke desa-desa sehingga bisa diketahui pasti jumlah korban Taat Pribadi di Jembrana," tutupnya.
Disebutkan, ada pula beberapa warga Jembrana yang hingga kini masih bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved