Rekonstruksi Pembunuhan Diduga Diotaki Dimas Kanjeng Berlangsung 9 Jam

Abdus Syukur
03/10/2016 18:51
Rekonstruksi Pembunuhan Diduga Diotaki Dimas Kanjeng Berlangsung 9 Jam
(MI/Abdus Syukur)

REKONSTRUKSI pembunuhan yang diduga diotaki Dimas Kanjeng Taat Pribadi dan penggeledahan rumah sekaligus padepokannya di Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kab Probolinggo, Jawa Timur, berlangsung dengan pengawalan 500 personel polisi dengan senjata lengkap, Senin (3/10).

Jalannya rekonstruksi berlangsung 9 jam sejak pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Sebanyak lima tersangka pembunuhan terhadap korban Abd Ghani dibawa tim penyidik Jatanras Ditreskrimsus Polda Jatim ke padepokan. Kelimanya ialah Wahyu Wijaya, TNI AD tidak aktif dengan pangkat Letnan Kolonel, Wahyudi, Purnawirawan TNI AD pangkat Letkol, Achmad Suryono, TNI AD tidak aktif pangkat Kapten, Taat Pribadi, serta Kurniadi warga sipil.

Rekonstruksi dilakukan di seluruh areal padepokan seluas sekitar 30 hektare itu.

Kombespol Argo Yuwono Kabid Humas Polda Jatim mengatakan dari rekontruksi itu diketahui bahwa Abdul Ghani dibunuh di aula putra Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi dan mayatnya lalu dibuang di Wonogiri.

"Rekonstruksi itu untuk menyesuaikan dengan hasil pemeriksaan tim penyidik. Dari rekonstruksi jelas menunjukkan pembunuhan dilakukan di aula putra atas perintah Dimas Kanjeng," tandas Kombespol Argo di lapangan.

Bak membuat sebuah film untuk layar lebar, rekonstruksi terdapat 74 adegan. Mulai dari perintah yang disampaikan kepada para pelaku Wahyu Wijaya dan kawan-kawan, hingga pembuangan mayat korban ke Wonogiri, Jateng.

Dalam rekonstruksi, pihak polisi juga melibatkan Polisi Militer Angkatan Udara (POM AU). Pasalnya, Serka Rahmat yang menjadi saksi pembunuhan ialah anggota TNI aktif.

Serka Rachmat merupakan anggota pertahanan Pangkalan Udara (Lanud) Abdurrahman Saleh Malang. Dalam pembunuhan itu, ia hanya diminta menjadi sopir untuk membuang mayat.

"Meski di kepolisian menjadi saksi. Namun, di internal kemiliteran, dia dianggap sudah terlibat. Makanya dia ditahan di POM AU Malang dan tiba di TKP dengan mengenakan baju tahanan militer," kata Mayor Hamdi Londong Ali, Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Abdurrahman Saleh Malang.

Sementara, rekonstruksi kasus pembunuhan itu, menjadi perhatian masyarakat sekitarnya. Ribuan warga, sejak pagi hingga sore hari, memenuhi sekitar lokasi untuk menyaksikan jalannya rekonstruksi. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya