Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
MINAT petani di Kalimantan Selatan untuk mengikuti program asuransi pertanian yang diselenggarakan pemerintah masih rendah.
Hingga kini baru sekitar 8.000 petani yang menjadi peserta program asuransi pertanian dari target sebanyak 50.000 petani.
Hal ini dikemukakan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kalsel, Faturahman, Senin (3/10).
"Jumlah petani yangbersedia mengikuti program asuransi pertanian masih rendah. Hingga kini baru 8.000 orang, padahal pemerintah menargetkan jumlah kepesertaan hingga 50.000orang," tuturnya.
Menurut Faturahman, program asuransi pertanian yang diluncurkan pemerintah ini akan memberikan banyak manfaat dan perlindungan bagi petani. Salah satunya adalah ganti rugi akibat gagal panen, sebesar Rp6 juta per hektare.
Masih rendahnya minat petani mengikuti program asuransi ini disebabkan program asuransi pertanian terbilang baru, sehingga masih perlu sosialisasi lebih luas kepada petani. Program asuransi ini bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada petani terutama saat terjadi bencana, dan sesuai UU No.19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Program asuransi ini mempunyai besaran premi sebesar Rp200.000 per hektar pertahun, tetapi sebagian besar disubsidi pemerintah, mencapai Rp144.000,sehingga petani hanya membayar Rp36.000.
"Sebagian petani yang mengalami gagal panen telah menikmati klaim asuransi dan membantu meringankan beban mereka dan menghindarkan dari keterpurukan ekonomi," ujarnya.
Dikatakan Faturahman, pihaknya mendukung program asuransi bagi petani ini, karena banyak petani mengalami keterpurukan akibat bencana. Jumlah petani yang tersebar di 13 kabupaten/kota di Kalsel sebanyak 300.000 rumah tangga. Sejauh ini Dinas Pertanian Kalsel terus melakukan pendataan petani yang bermukim di kawasan rawan bencana banjir dan kekeringan dan berhak menjadi peserta asuransi petani tahap pertama dari pemerintah.
Setiap tahunnya luas lahan pertanian di Kalsel yang terkena bencana banjir dan kekeringan rata-rata seluas 15.000-20.000 hektare. Hingga akhir September 2016 luas lahan pertanian di Kalsel yang mengalami gagal panen mencapai 3.800 hektare lebih. Sayangnya tidak semua petani yang mengalami gagal panen menjadi peserta asuransi pertanian. Tingginya intensitas hujan dalam beberapa pekan terakhir, juga dikhawatirkan akan merusak pertanian tanaman padi terutama di areal lahan rawa.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved