Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
BAYI yang baru berusia beberapa hari setelah lahir prematur dijual orangtuanya karena mereka tidak sanggup membayar biaya Rumah Sakit dan jasa inkubator senilai Rp39 juta di RS Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (30/9).
Hal itu terkuak pada Kamis (29/9) malam, saat viral jejaring sosial itu menyebar ke sejumlah jurnalis bahwa ada orangtua di Makassar yang rela menjual bayi mereka karena tidak menyanggupi pembayaran biaya rawat inap Rumah Sakit setempat selama beberapa hari di inkubator.
Orangtua bayi malang tersebut bernama Januar dan Andi Indra Ayu. Mereka memposting gambar anak mereka bernama Faradiba Auliyah Khumairah yang lahir prematur pada 17 September 2016 itu melalui operasi ceasar.
Mereka tidak mampu lagi berbuat banyak dan telah berusaha keras. Biaya jasa penyewaan inkubator diketahui per harinya Rp2 juta juga disebutkan dalam postingan itu di media sosial Facebook.
Dalam postingan itu, keduanya mengaku telah berupaya semaksimal mungkin bernegosiasi dengan pihak RS Unhas namun usaha mereka tidak ada jalan ditambah keterbatasan mendapatkan dana sebanyak itu.
Bahkan keduanya telah membuat surat pernyataan bermaterai enam ribu dan ditandatangani akan menjual anaknya seharga tagihan rumah sakit yang dibebankan kepada mereka secara terpaksa pasangan muda ini harus ikhlas anaknya diambil orang bila ada memberikan tebusan biaya tersebut di rumah sakit setempat
Tidak hanya itu, pihak rumah sakit juga memberikan batas akhir kepada orang tua bayi ini untuk pelunasan paling lambat pukul 00.00 WITA Jumat (30/9) dini hari.
Hal itu pula membuat mereka panik di RS setempat padahal mereka sendiri diketahui adalah peserta BPJS Mandiri sementara anaknya belum dimasukkan daftar kepesertaan.
Secara terpisah, anggota DPRD Makassar Basdir yang mengetahui hal tersebut langsung ke Rumah Sakit Unhas dan sempat berkomunikasi dengan orangtua bayi. Dia menyatakan keprihatinan mendalam.
Dia menegaskan pihaknya siap membantu dengan menggalang dana kemanusiaan agar bayi mungil ini dapat di bebaskan dari biaya rumah sakit yang dianggap mahal bagi sebagian kalangan masyarakat bawah.
"Saya sempat menghubungi beberapa kolega termasuk Pak Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal untuk membantu, Alhamdulillah bantuan satu per satu datang," papar politisi asal Demokrat ini.
Selain itu, dirinya juga menghubungi pihak BPJS Kesehatan untuk mengonformasi agar diberikan toleransi atas kejadian ini, mengingat orangtuanya adalah peserta BPJS Kesehatan dengan jalur mandiri.
"Manajemen Rumah Sakit Unhas katanya sudah pulang semua, padahal saya mau dialog, kasihan anak ini mau dilelang orangtuanya gara-gara rumah sakit tidak bisa kasih toleransi dan kebijakan," ucap dia.
Sementara Humas BPJS Kesehatan Makassar, Hamsir yang dikonfirmasi mengatakan pihaknya terus melakukan upaya untuk membantu pada kasus ini.
Hamsir mengakui ibu bayi Andi Indra Ayu adalah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kemudian baru didaftarkan setelah lahir, sehingga baru berlaku setelah 14 hari proses administrasinya.
"Seharusnya sejak di kandungan sudah didaftar sehingga pada saat lahir langsung dijamin JKN untuk persalinan Ceasar," katanya.
Hingga saat ini pihak manajemen RS Unhas belum mengeluarkan pernyataan resmi sekaitan dengan kasus tersebut. (Ant/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved