Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SATUAN Tugas (Satgas) Penegakan Hukum (Gakkum) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau sejauh ini telah menetapkan sebanyak 94 tersangka dari total 73 perkara kasus karhutla di seluruh Riau.
Di antara puluhan perkara tersebut, sebanyak 71 perkara merupakan kasus perseorangan dan sebanyak 2 kasus ialah pelaku perusahaan yakni PT Wahana Sawit Subur Indah (WSSI) di Kabupaten Siak dan PT Sontang Sawit Permai (SSP) di Kabupaten Rokan Hulu.
Wakil Komandan Satgas Siaga Darurat Karhutla Riau Edwar Sanger mengatakan, sebanyak 17 kasus dalam proses penyidikan, adapun 2 kasus dalam proses penyelidikan Polda Riau. Sedangkan 7 kasus sudah tahap 1, sebanyak 46 kasus telah P21 atau lengkap.
Selain itu, satu kasus perseorangan dinyatakan SP3 lantaran tersangka dinyatakan sakit jiwa. "Jumlah tersangka 94 orang dan seluruhnya ditahan," ungkap Edwar di Pekanbaru, Kamis (29/9).
Sementara Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Disreskrimsus) Polda Riau Komisaris Besar Rivai Sinambela mengatakan pihaknya masih terus melakukan proses pemeriksaan terhadap para saksi terkait tersangka dua perusahaan PT WSSI di Siak dan PT SSP di Rokan Hulu.
Dalam waktu dekat, Polda Riau bakal menetapkan tersangka baru dari dua perusahaan tersebut.
"Proses pemeriksaan saksi-saksi dari perusahaan terus dilakukan. Saat ini, PT Wahana Sawit Subur Indah dan Direktur Utama berinisial OA telah ditetapkan sebagai tersangka," jelasnya.
Dijelaskannya, berdasarkan hasil penyelidikan diketahui sedikitnya seluas 80 hektare lahan PT WSSI diduga sengaja dibakar dengan modus pembuatan kanal dan petak-petak perkebunan.
Sedangkan PT SSP diketahui seluas 40 hektare lahan terbakar. Polisi pun sudah memeriksa sejumlah saksi dari PT SSP dan tiga saksi dari PT BDB di Rokan Hulu.
"Diduga lahan sengaja dibakar untuk pembukaan, tapi bukan kebun mereka yang telah ditanami," jelasnya.
Sementara itu, total luas lahan terbakar di Riau telah mencapai 3.734,01 hektare. Wakil Komandan Satgas Karhutla Riau Edwar Sanger menambahkan, pihaknya terus melakukan upaya pemadaman terhadap titik panas karhutla yang terpantau di satelit.
Hal itu dilaksanakan agar menjamin tidak terulangnya bencana kabut asap parah seperti pada 2015 lalu.
"Kami terus bekerja meski pada hari libur sekali pun. Pemadaman dilakukan lewat darat dan udara. Pemadaman memakai pesawat dan helikopter untuk water bombing dan teknologi modifikasi cuaca hujan buatan khususnya bagi lokasi yang sulit dijangkau tim darat," jelasnya.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved