Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KABUPATEN Sampang, Jawa Timur, membutuhkan pompa air untuk mengatasi banjir. Pemerintah Provinsi Jatim pun mengalokasikan dana Rp50 miliar untuk pengadaan pompa.
Wilayah Jatim, termasuk Sampang, memasuki musim hujan. Curah hujan yang tinggi menjadi masalah karena dapat berujung banjir.
Banjir menyulitkan aktivitas warga. Bahkan, banjir yang terjadi mulai Minggu (25/9) itu memutus lalu lintas dari Sampang menuju Pamekasan. Banjir juga merendam sejumlah desa dan ratusan rumah di kabupaten tersebut.
Lantaran itu, Gubernur Jatim Soekarwo menilai Pemprov perlu mengadakan alat untuk memompa banjir. Sehingga, aktivitas warga dan lalu lintas tak terganggu.
"Kebutuhan pompa ini sangat mendesak karena Jatim sudah memasuki musim hujan," kata Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu di ruang kerjanya di Surabaya, Selasa (27/9).
Pakde Karwo mengaku mengoordinasikan pengadaan pompa untuk Sampang dengan pimpinan DPRD Jatim. Pakde Karwo menginginkan pengadaan pompa sebelum 2017.
Sebenarnya, kata Pakde Karwo, Pemkab Sampang memiliki pompa. Namun, daya kerja pompa tidak mampu menangani volume banjir yang semakin tinggi.
Anggota Komisi E DPRD Jatim Agung Mulyono menyetujui pengadaan pompa air. Politikus Partai Demokrat itu mengaku akan mengupayakan alokasi dana untuk pengadaan pompa di Sampang.
Sepanjang 2016, warga Sampang seolah bersahabat dengan banjir. Pertengahan Februari, aliran Sungai Kemuning meluap setelah hujan deras terjadi di Kecamatan Sampang Kota.
Bahkan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menganggap banjir itu paling parah sejak 2013. Ribuan warga mengungsi karena rumah mereka terendam.
Lalu pada pertengahan April, hujan deras kembali mengguyur kawasan utara Sampang. Banjir menghambat arus lalu lintas antarkecamatan.
Banjir kembali merendam Kecamatan Kota Sampang hingga ketinggian permukaan air kurang lebih 60 Cm pada Juni. Gagal panen pun mengancam petani yang sawahnya terendam.
Tiga bulan kemudian, banjir merendam beberapa wilayah di Sampang. Arus lalu lintas pun macet. Namun hingga berita ini dimuat, banjir mulai surut. (MTVN/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved