Listrik Padam, Sidang Paripurna DPRD Bali Terhenti Mendadak

SIDANG Paripurna DPRD Bali dengan agenda pandangan fraksi terkait APBD Perubahan 2016 dan Rancanangan Perda Organisasi Perangkat Daerah, Senin (26/9), tiba-tiba terhenti. Hal itu terjadi karena pasokan listrik yang terhubung ke ruang sidang paripurna dan seluruh Gedung DPRD Bali tersebut tiba-tiba padam. Sontak seluruh ruang sidang gelap gulita karena memang kosntruksi ruangannya yang gelap.

Pemadaman listrik terjadi saat pembacaan pandangan fraksi oleh Kadek Nuartana dari Fraksi Panca Bayu. Alhasil pembacaan itu pun dihentikan karena tiba-tiba listrik padam.

Pemadaman terjadi sekitar 5 sampai 10 menit sambil menunggu petugas untuk menyalakan mesin cadangan yang disiapkan DPRD Bali. Saat pemadaman tersebut, seluruh anggota dewan tetap bertahan dalam ruang sidang. Gubernur Bali Made Mangku Pastika pun tetap bertahan dalam ruang sidang sambil menunggu lampu dinyalakan.

Kepala Bagian Humas DPRD Bali I Gusti Agung Wikrama mengatakan bahwa padamnya listrik karena pemadaman dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

"Listrik padam karena ada pemadaman dari PLN," jelasnya di sela-sela mengurus padamnya listrik di sidang Paripurna di DPRD Bali, Denpasar, Senin (26/9).

Saat listrik padam, beberapa pegawai Sekretariat DPRD Bali memang terlihat sibuk untuk menyelesaikan padamnya listrik. Lalu selang 5 menit kemudian akhirnya listrik hidup kembali dengan menggunakan generator listrik (genset) dari sekretariat DPRD Bali.

"Tadi mati selama beberapa menit kan ada jeda waktu dari listrik PLN mati ke genset. Sekarang kembali berlangsung dengan menggunakan genset," jelasnya.

Menurutnya, sebaiknya selama sidang paripurna, selalu menggunakan genset milik dewan.

"Biar aman dan tidak terganggu, sebaiknya selama sidang paripurna digunakan genset saja," ujarnya.

Adapun sidang dipimpin oleh wakil ketua DPRD Bali, Nyoman Sugawa Korry, dengan diikuti oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan beberapa kepala SKPD dan anggota DPRD Bali. (OL-3)