Gara-Gara Rabies, Anggota DPRD Bali Tinggalkan Sidang

PERISTIWA menarik terjadi saat sidang paripurna di DPRD Bali, Senin (26/9). Anggota DPRD Bali I Wayan Rayun dari PDIP dari Kabupaten Jembra mengajukan interupsi saat pimpinan sidang Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry sedang memberikan pengantar dengan agenda Pandangan Fraksi terkait APBD Perubahan Tahun 2016 dan Rancangan Perda Organisasi Perangka Daerah.

"Interupsi saudara ketua. Saya mau menyampaikan hal penting. Enam bulan yang lalu anak saya digigit rabies. Sekarang , sekitar 10 menit yang lalu, giliran ibu saya digigit anjing rabies. Saya ingin dinas terkait mengatasi hal ini. Dalam forum ini juga saya mohon pamit keluar dari ruangan sidang paripurna ini," ujarnya.

Setelah berbicara keras demikian, Rayun langsung beranjak dari kursinya dan keluar dari ruang sidang.

Aksi itu mendapat respon langsung dari pimpinan sidang Nyoman Sugawa Korry. "Keluhan sudah disampaikan. Silahkan dinas terkait segera meresponnya."

Saat di luar ruang sidang, Rayun langsung dicegat beberapa awak media. Menurut Rayun, ada dua anggota keluarganya menjadi korban gigitan anjing rabies.

Pertama anaknya sekitar 6 bulan yang lalu. Dan yang terakhir pada Senin (26/9) di Jalan Buana Raya Gang Buana Loka, Padagsambian Denpasar, ibunya.

"Korbannya sudah 3 orang. Ada tiga kasus, anak saya, ibu saya, dan tetangga saya. Saya sudah rapat dengan aparat setempat namun tidak ada tindakan," ujarnya.

Menurutnya, anjing yang menggigit itu adalah anjing peliharaan masyarakat tetapi tidak diurus dengan baik, dibiarkan liar begitu saja. Saat kejadian 6 bulan yang lalu, kasusnya diselesaikan secara kekeluargaan. Ternyata sekarang terjadi lagi.

Sementara Kadis Peternakan Provinsi Bali Putu Sumantra pun langsung keluar dari ruang sidang. Sumantra yang saat itu ikut dalam proses persidangan paripurna pun langsung meninggalkan sidang begitu saja. Sumantra tidak mau dikonfirmasi soal kasus rabies yang dialami keluarga anggota dewan tersebut. (OL-3)