Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DUET Muhidin-Hasnuryadi Sulaiman amat potensial memenangkan kontestasi pemilihan gubernur (Pilgub) Kalimantan Selatan (Kalsel) pada November 2024 mendatang. Elektabilitas pasangan ini cukup kokoh untuk terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur jika tidak ada tsunami politik.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, di Jakarta, Rabu (24/7). Ia memaparkan hasil survei terbarunya terkait preferensi pemilih warga Kalsel atas sejumlah calon gubernur, wakil gubernur, dan isu politik lainnya.
Survei dilakukan pada 5-11 Juni 2024 menggunakan metodologi standar multistage random sampling melalui wawancara tatap muka kepada 800 responden yang tersebar secara proporsional di seluruh kabupaten di Kalsel, dengan margin of error 3,5%.
Baca juga : Ilham Habibie Fokus Matangkan Koalisi NasDem-PKS
Menurut Toto, jika tak ada tsunami politik seperti kandidat terjerat kasus besar yang diketahui mayoritas publik, kecurangan, dan money politic, maka pasangan Muhidin-Hasnuryadi yang berpotensi kuat untuk memenangkan kontestasi politik lima tahunan di Kalsel.
"Merujuk data survei terbaru LSI Denny JA, potensi menang itu karena baik Muhidin maupun Hasnur sama-sama punya elektabilitas yang tinggi. Sebagai cagub, Muhidin unggul cukup jauh dari cagub lainnya. Begitu juga sebagai cawagub, Hasnur unggul dibandingkan cawagub yang lain,” katanya.
Ia mengatakan keunggulan Muhidin sebagai cagub terlihat dalam berbagai simulasi jumlah calon. Untuk 12 calon, misalnya, Muhidin unggul dengan 27,8%, disusul Raudatul Jannah (Acil Odah) 15,3%, Zairullah 15,1%, dan Hasnuryadi 10,8%. Lainnya, seperti Denny Indrayana, Ibnu Sina, Rosehan Noor dan Nasrullah di bawah 5%.
Baca juga : Ini Kriteria yang Cocok Jadi Gubernur Jawa Tengah Menurut Ganjar Pranowo
"Dari data tersebut, sebenarnya masih terbuka peluang buat siapa saja untuk menang. Hanya, duet Muhidin-Hasnur lebih memiliki peluang besar. Apalagi, wakilnya, Hasnur memiliki tingkat kesukaan tertinggi, 88,9%. Masalahnya Hasnur masih ada problem pengenalan yang baru sebesar 65%," ujarnya.
Pilgub Sulawesi Tengah
Dalam pemilihan gubernur di Sulawesi Tengah, Rusdi Mastura mengumumkan beberapa partai politik yang akan mendukungnya dalam pencalonan periode kedua pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
"Saya sudah mendapatkan dukungan dari PDI Perjuangan, Hanura, Perindo, dan PPP," ujar Rusdi kepada Media Indonesia di Palu, Rabu (24/7).
Baca juga : Rusdi Mastura Klaim Didukung Empat Partai di Pilkada Sulteng
Untuk mengusung satu pasang calon di Pilkada Sulteng, diperlukan 20% dari 55 kursi DPRD Sulteng atau setara dengan 11 kursi di periode 2024-2029.
Rusdi menjelaskan, bahwa PDI Perjuangan memiliki tujuh kursi, Hanura satu kursi, Perindo dua kursi, dan PPP satu kursi, yang secara total mencapai 11 kursi.
Mantan Wali Kota Palu dua periode itu juga menyatakan, sedang melakukan penjajakan dengan Partai Golkar, yang hingga saat ini belum menentukan bakal calon yang akan didukung.
"Jika mendapatkan dukungan dari Golkar, Alhamdulillah. Saat ini mereka masih melakukan survei," ungkapnya.
Rusdi menegaskan, bahwa jika tidak mendapatkan dukungan partai, ia siap untuk tidak mengikuti Pilkada Sulteng. (N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved