Banjir Susulan Terjang Garut

AD/EM
24/9/2016 02:23
Banjir Susulan Terjang Garut
(ANTARA/Wahyu Putro A.)

BANJIR susulan melanda Desa Mekarjaya, Kecamata Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kemarin. Banjir yang terjadi siang hari itu mengakibatkan saluran air Sungai Cibarengkok meluap dan merendam 93 rumah.

"Banjir luapan Sungai Cibarengkok setinggi 150 sentimeter. Sebanyak 140 kepala keluarga mengungsi akibat abrasi sungai tersebut. Akan tetapi, dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa," kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Tubagus Agus Sofyan, kemarin.

Tim gabungan terus mencari korban banjir bandang, yang diperluas 15 titik mulai dari Lapang Paris, Bojong Sudika, Cimacan, Jalan dr Slamet, Cibatu, dan bantaran Sungai Cimanuk dari Sungai Bayongbong menuju arah Sumedang. Pencarian mengerahkan 1.600 anggota gabungan.

Sebelumnya, banjir menerjang tujuh kecamatan di Garut, Selasa (20/9). Hingga kemarin jumlah korban tewas mencapai 27 orang dan 22 orang masih dalam pencarian.

Di sisi lain, kerusakan daerah aliran sungai di Indonesia sangat luar biasa. Dari 450 DAS di Indonesia, 118 DAS dalam kondisi kritis.

"DAS Cimanuk sudah tergolong kritis sejak 1984. Kondisinya makin rusak akibat intervensi manusia yang makin masif merusak DAS.

Bencana banjir bandang yang terjadi di Garut sesungguhnya merupakan salah satu potret buruk pengelolaan DAS Cimanuk," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, kemarin.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk dan Cisanggarung, Mohammad Majid, mengatakan sepanjang 280 kilometer aliran sungai dari hulu sampai hilir laut mengalami kritis, yakni lebih dari 60% berada di aliran Sungai Cimanuk.

"Kerusakan hutan di aliran sungai yang dilihat dari sisi kualitas dan kuantitas berkaitan dengan lingkungan. Tutupan kawasan konservasi hulu DAS Cimanuk sangat terbuka. Ketika curah hujan terjadi, itu akan berdampak sangat besar," jelas Mohammad Majid.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian memerintahkan Polda Jawa Barat bersama pemerintah daerah mencari tahu penyebab bencana banjir bandang di Kabupaten Garut agar ke depan tidak terulang lagi.

"Kapolda ada di sini, pemda, Walhi untuk mempelajari apa penyebabnya (banjir) supaya tidak terulang lagi kejadian seperti ini," kata Tito saat memberikan bantuan kepada korban banjir di pengungsian, Markas Korem 062/Tarumanagara, Garut, kemarin. (AD/EM/X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya