Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
POLISI hanya butuh waktu 12 jam setelah kejadian untuk meringkus pelaku penikaman terhadap seorang ibu, Suryani, 39, berserta anaknya Jafar, 11, di rumah mereka Jalan Gunung Lebah Denpasar, Selasa (20/9) siang lalu.
Pelaku bernama Tono, 34, ditangkap seputaran Jalan Merpati Denpasar, Rabu (21/9) pukul 1.00 Wita. Lantaran melawan petugas saat dibekuk, polisi terpaksa menembak betis kaki kiri pelaku untuk melumpuhkannya.
Pria dengan alamat asal RT002/RW006 Kelurahan Taman Winangun, Kebumen, Jawa Tengah (Jateng), ini dibekuk saat dalam perjalanan pulang ke kosnya di seputaran Jalan Merpati Denpasar.
"Setelah melakukan aksinya, ia lari membuang pisau di sumur dekat Pura Beji lalu bersembunyi di dalam Pura Beji di belakang Pelinggih. Dia bersembunyi di pura itu sampai malam, lalu pada saat ia berjalanan kaki pulang ke kosnya langsung kita lakukan penangkapan. Karena melakukan perlawanan terhadap anggota di lapangan, terpaksa kita menembak kakinya untuk melumpuhkan," ungkap Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Reinhard Nainggolan, seusai memimpin prarekontruksi di lokasi kejadian.
Sementara dalam prarekontruksi tadi siang, sebanyak 17 adegan yang dilakukan tersangka, mulai dari saat datang membuka pintu gerbang hingga kabur saat didatangi tetangga korban. Dikatakan Reinhard, prarekontruksi ini untuk memperjelas kasusnya yang berkaitan dengan alat bukti. Dan hasilnya, benar tersangka lah pelakunya.
"Tujuannya untuk memperjelas terkait dengan alat bukti sehingga penyidik perlu melakukan prarekontruksi. Pisau yang dipakai untuk menikam kedua korban yang dibuang di sumur sudah berhasil kita amankan," tutur Reinhard.
Mengenai motif, Reinhard mengatakan, pengakuan tersangka saat ini karena terjadi cekcok mulut antara pelaku dan korban saat pelaku meminjam uang.
"Pelaku mengaku kesal dengan korban karena terjadi cekcok mulut saat pelaku pinjam uang. Menurut pengakuannya, korban memberi pinjam uang tetapi disertai dengan omelan sehingga membuat pelaku kesal. Namun masih kita dalami lebih lanjut, apakah ada unsur lain atau tidak," ujar mantan Kapolsek Kuta Utara ini.
Sebenarnya, pelaku sudah pinjam uang sehari sebelumnya pada suami korban. Kebetulan suami korban merupakan Ketua Paguyuban Kebumen di Denpasar dan pelaku juga berasal dari Kebumen. Lantaran saat meminjam lagi itu lah terjadi perang mulut antara korban dengan pelaku.
"Dia sudah pinjam sehari sebelumnya Rp1,8 juta tetapi dianggap kurang. Sehingga saat itu dia ke sana mau pinjam lagi tetapi terjadi insiden itu. Mungkin itu lah penyebab terjadinya penikaman," jelasnya.
Meski demikian, Reinhard memastikan bahwa pelaku telah merencanakan aksinya itu. Sebab, pelaku telah mempersiapkan pisau dari rumahnya yang dipakai untuk menghabisi nyawa korban. Kabarnya, saat itu korban baru pulang menjemput anaknya Jafar dari sekolah.
Beberapa menit setelah masuk rumah, pelaku pun menyusul sehingga insiden berdarah itu terjadi di teras depan rumah. Anak korban ikut tertikam karena berusaha menbantu ibunya ketika melihat sang ibu terluka. Sementara anak ketiga korban yang ketakutan lari bersembunyi.
"Tersangka kita jerat Pasal 340, 338, 351 tentang Penganiayaan Berat, Pembunuhan Berencana dan Undang-Undang Perlindungan Anak," terangnya.
Sebelumnya peristiwa berdarah ini terjadi, pria yang sudah beberapa kali kawin cerai itu sempat mencoba merampok tetangganya yang merupakan bos kripik singkong beserta anaknya yang masih kecil pada Jumat (16/9) lalu. Bahkan, pisau yang dipakai melakukan percobaan merampok itu dipakai untuk menghabisi nyawa korban dan melukai anaknya. Namun kejadian itu tidak dilaporkan kepada pihak kepolisian.
"Tetapi sampai sekarang belum dilaporkan. Kalau ada laporan akan kita dalami dan pasalnya pasti akan bertambah lagi," tandas Reinhard. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved