Pengering Kacang Permudah Petani

AU
21/9/2016 05:10
Pengering Kacang Permudah Petani
(MI/Agus Utantoro)

EMPAT mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) menciptakan mesin yang mampu memisahkan, membersihkan, dan mengeringkan kacang tanah sekaligus hanya dalam waktu kurang dari 30 menit. Dalam kondisi normal, ketiga proses itu harus dilakukan selama tujuh hari dan sangat bergantung pada sinar matahari.

Mesin bernama Caspinara Promis lahir dari hasil riset empat mahasiswa fakultas teknologi industri, yakni Adhe Rizky Anugerah, Nawang Wahyu Widatmaka, Jatu Sandyakalaning, dan Damar Mafatir.

Temuan itu bermula dari keprihatinan mereka saat melihat petani kacang tanah yang harus merelakan hasil panennya dengan harga murah, sebesar Rp5.000 per kg saja, karena kacang tanah dijual dalam keadaan basah dan kotor. Padahal, kacang tanah bersih dan kering bisa mencapai harga Rp15 ribu per kg.

"Mesin ini akan membantu para petani pada proses pascapanen," kata Ketua Tim Caspinara Promis, Adhe Rizky Anugerah, Senin (19/9). Sebelum alat itu diluncurkan, Adhe dan ketiga rekannya telah meriset sejumlah petani kacang di Kecamatan Cangkringan, Kecamatan Ngemplak, dan Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, untuk mengetahui ukuran ergonomis mesin.

Tim berkesimpulan petani memerlukan alat pascapanen kacang tanah yang harganya terjangkau, multifungsi, tidak menyebabkan pegal, kuat, dan memiliki bentuk proporsional serta mudah dipindahkan.

"Caspinara Promis, memenuhi syarat-syarat ini," ujarnya.

Caspinara Promis berukuran 88x54x104 cm dari stainless steel dan mudah dipindahkan dengan harga kurang Rp4 juta per unit. Proses pemotongan dan pembersihan kacang dilakukan dengan memutar pedal. "Cukup dimasukkan dan kacang terpisah dari batangnya."

Selanjutnya ialah proses mencuci dan mengeringkan. Tahap pengeringan dilakukan dengan cara spinning dari api yang bisa berasal dari biomassa yang relatif mudah dan murah.

Saat ini, purwarupa atau prototipe Caspinara Promis dibuat dengan kapasitas 5 kg dari drum pembersih ataupun pengering dan dapat diperbesar sesuai dengan kebutuhan petani. Nantinya, Adhe berharap mesin itu dapat diproduksi secara massal. (AU/N-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya