Ekspor Kentang Jateng ke Singapura Capai 60 Ton

Tosiani
21/9/2016 05:00
Ekspor Kentang Jateng ke Singapura Capai 60 Ton
(ANTARA/Wahdi Septiawan)

Sebanyak 20 kelompok tani penghasil sayuran di Kecamatan Pakis dan Ngablak akan menerima pendampingan dari UGM.

Sedikitnya 17 produk pertanian berupa sayur-sayuran, bunga, buah-buahan, dan fitofarmatropis telah diekspor puluhan kelompok tani dari Jawa Tengah ke berbagai negara.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Jateng Suryo Banendro mencontohkan ekspor kentang dari Wonosobo dan Banjarnegara ke Singapura dengan kuota rata-rata 60 ton per bulan.

"Buah-buahan seperti salak, manggis, mangga harum manis, buncis prancis, brokoli, dan lobak juga kita ekspor ke Singapura," beber Suryo di Dusun Jarakan, Desa Gondangsari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, kemarin.

Jateng juga mengekspor pepaya ke Arab Saudi serta bunga melati ke Singapura, Malaysia, India, dan Thailand. Produk sayur-mayur diekspor ke Singapura dan Hong Kong.

"Untuk itu, kami telah melengkapinya dengan cold storage sebanyak sekitar 15 unit, antara lain terdapat di Magelang dan Temanggung.

"Nantinya, para petani di 20 kelompok tani penghasil sayuran di Kecamatan Pakis dan Ngablak di Magelang akan menerima pendampingan dari Universitas Gadjah Mada agar produk pertanian mereka lebih sempurna.

Kementerian Pertanian berencana memberikan 500 hektare lahan kepada Provinsi Kalteng untuk swasembada bawang merah. Diharapkan, nantinya Kalteng akan menjadi daerah penyangga bawang merah untuk wilayah Kalimantan. Kalteng saat ini sudah bisa memenuhi sendiri kebutuhan bawang merah sekitar 20%. "Tengkulak jadi tidak seenaknya menaikkan harga," pungkas Kadinas Pertanian Kalteng Tute Lelo.


Butuh keberlanjutan

Bioteknologi telah diterapkan pada lahan pertanian seluas 179,7 juta hektare oleh 18 juta petani di 28 negara, termasuk Indonesia. Angka itu merupakan lonjakan besar jika dibandingkan dengan 1996, yang baru sekitar 2 juta hektare lahan menerapkan bioteknologi.

Hal itu terungkap dalam Temu Wicara Kontak Tani di Pendopo Lokatantra Pemkab Lamongan, Jawa Timur, kemarin.

Dewan Pakar Masyarakat Bioteknologi Pertanian Indonesia (Masbiopi) Muhammad Herman menyebutkan bioteknologi dalam pertanian terbukti menciptakan efisiensi. Ia mencontohkan penggunaan tanaman kedelai yang toleran herbisida atau jagung yang tahan kekeringan.

"Penggunaan bioteknologi ini sukses menjadikan Filipina swasembada jagung."Komite Eksekutif Masbiopi Sidi Asmono mengapresiasi para kepala daerah yang propertanian, termasuk rencana Bupati Lamongan Fadeli yang berencana menerapkan modernisasi di lahan jagung. Namun, ia mengingatkan kepala daerah harus memiliki kemauan politik yang sama meski berganti dinasti.

Ia mencontohkan, saat dipimpin Fadel Muhammad, Gorontalo sukses menjadi ikon jagung. Namun, setelah pergantian kepemimpinan, produksi jagung menurun drastis. (YK/SS/AU/N-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya