Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SEBANYAK 9 dari 14 perusahaan agroindustri berstatus badan usaha milik negara (BUMN) mengalami keterpurukan, termasuk PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII. Untuk mengubah kondisi ini, PTPN VII melakukan sejumlah upaya percepatan.
Langkah pertama dimulai dengan melakukan restrukturisasi finansial dan efisiensi di berbagai lini. Efisiensi anggaran misalnya, terus dilakukan dengan mengurangi kegiatan-kegiatan yang kurang produktif.
“Kami terus me-review semua kegiatan dalam rangka efisiensi ini,” ungkap Direktur Utama PTPN VII, Agus Wibisono, saat serah terima jabatan dewan komisaris baru, di aula PTPN VII di Jalan Teuku Umar No 300, Kedaton, Bandar Lampung, kemarin.
Restrukturisasi organisasi dan sumber daya manusia juga dilakukan. Jajaran komisaris yang semula lima orang telah dipangkas menjadi tiga.
Selain itu, kepala bagian yang semula berjumlah 17 disusutkan menjadi 9 dengan menggabungkan beberapa bagian untuk mengurangi anggaran kegiatan.
Selanjutnya, perusahaan akan berupaya meningkatkan produktivitas melalui inovasi dan pengembangan komoditas lain yang potensial. Pasalnya, penurunan hasil produksi menyebabkan PTPN VII menanggung utang hingga Rp8 triliun dengan beban bunga yang harus dibayar Rp78 miliar setiap bulannya.
“Penurunan hasil produksi tersebut disebabkan gejala alam El Nino,” ujar Agus.
Untuk komoditas karet, misalnya, semester I tahun 2016 hasil produksi hanya mencapai 4,2 ton. Padahal, tahun sebelumnya mencapai 20 ton.
Dari komoditas teh, sambung Agus, kerugian yang dialami PTPN VII mencapai Rp19 miliar. Angka tersebut belum termasuk utang bahan baku sebesar Rp110 miliar.
“Kondisi ini harus kami sampaikan secara terbuka kepada seluruh jajaran karyawan agar kami bisa bergerak bersama,” serunya sembari memastikan tidak akan ada pengurangan karyawan.
Pada Juli 2016, Kementerian BUMN melakukan transformasi menyeluruh terhadap holding company PTPN mulai dari pemangkasan jumlah direksi, pengawasan intensif, dan fokus efisiensi pada usaha hulu.
Langkah itu dilakukan guna memperbaiki kinerja PTPN yang pada tahun lalu dilanda kerugian Rp615 miliar. Induk holding BUMN PTPN yang ditunjuk ialah PTPN III yang berkantor pusat di Medan, Sumatra Utara.
Direktur Utama Holding Company PTPN III Elia Massa Manik menjelaskan, dari 14 PTPN, hanya enam yang bisa mencetak keuntungan, antara lain PTPN III, PTPN IV, dan PTPN VI.
Proses integrasi sistem teknologi informasi dilakukan terhadap seluruh PTPN. Salah satunya dengan menerapkan sistem pengadaan elektronik (e-procurement) mulai 1 September 2016. (EP/N-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved