Tingkat Konsumsi Premium di Temanggung Turun

Tosiani
13/9/2016 20:11
Tingkat Konsumsi Premium di Temanggung Turun
(ANTARA)

TINGKAT konsumsi bahan bakar minyak jenis premium di Temanggung, Jawa Tengah cenderung menurun karena sebagian besar beralih menggunakan pertamax dan pertalite. Konsekuensinya, pihak Pertamina secara otomatis pun mengurangi pasokan premium ke daerah itu.

Demikian disampaikan Sales Eksekutif Ritel VII Pertamina, Doni Prasetyo, Selasa (13/9). Doni menyebutkan, tingkat konsumsi premium untuk Temanggung sebelumnya mencapai kisaran 70-80 persen. Namun saat ini turun hingga kisaran 50 persen saja. Adapun 50 persen lainnya sudah diisi pertalite dan pertamax.

Padahal katanya, di awal tahun, konsumsi pertalite baru di kisaran lima persen dan konsumsi pertamax di kisaran 30 persen. Adapun pasokannya disesuaikan dengan kebutuhan dan konsumsinya tersebut.

"Penurunan pasokan premium ini terjadi secara alamiah karena memang tingkat konsumsi dan kebutuhan masyarakat turun. Sebagian mulai beralih ke pertalite dan pertamax. Jadi bukan Pertamina sengaja mengurangi, itu alamiah," ujar Doni.

Adi P, salah seorang pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kowangan, Temanggung, mengakui adanya penurunan tingkat konsumsi premium saat ini. Namun prosentase penurunannya kurang dari 50 persen.

Staf Bidang Perekonomian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung, Arief Mujiono, mengatakan, pada 2014 pasokan premium untuk Kabupaten Temanggung mencapai 73.898 KL per tahun. Saat ini konsumsi masyarakat pada bahan bakar ini cenderung turun.

Pihak SPBU pun, katanya, mulai mengurangi ketersediaan premium. Dari sejumlah 14 SPBU yang ada di wilayah Kabupaten Temanggung, saat ini hanya menyediakan rata-rata satu sampai dua pompa premium saja di tiap SPBU. Padahal sekitar dua tahun lalu di tiap SPBU itu menyediakan rata-rata dua sampai empat pompa per SPBU.

"Pompa lainnya sudah digunakan untuk pertalite dan pertamax. Yang untuk premium paling hanya 1-2 pompa per SPBU. Tao kebanyakan hanya ada satu pompa saja," ujar Arief. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya