Kearifan Lokal Bonokeling Tetap Dipertahankan

Liliek Dharmawan
13/9/2016 19:28
Kearifan Lokal Bonokeling Tetap Dipertahankan
(MI/Liliek Dharmawan)

KAUM adat Bonokeling di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) masih tetap mempertahankan kearifan lokal yang mereka miliki. Diantaranya adalah lumbung padi dan bergotong royong dalam berbagai hal.

Tetua adat kaum adat Bonokeling, Sumitro, mengungkapkan kalau di Desa Pekuncen yang sebagian besar penduduknya adalah kaum adat tersebut masih tetap mempertahankan lumbung padi sebagai salah satu kearifan lokal Bonokeling.

"Di wilayah kami ada 31 RT, sebagian besar dihuni oleh kaum adat Bonokeling. Ada 23 RT yang sampai sekarang mempunyai lumbung padi," jelas Sumitro, Selasa (13/9).

Menurutnya, lumbung padi yang berada di 31 RT tersebut bisa menyimpan 2-3 ton gabah kering. "Gabah kering yang disimpan di masing-masing lumbung, dijadikan stok untuk warga menghadapi paceklik. Kalau paceklik datang, maka stok gabah dapat dipinjam oleh anggota yang membutuhkan," katanya.

Dijelaskan Sumitro, setiap warga dapat meminjam gabah untuk keperluan mencukupi pangan sehari-hari. "1 kuintal gabah yang dipinjam, mereka akan mengembalikan 1,2 kuintal. Atau bunganya 20% dari pinjaman gabah dalam setahun. Kearifan seperti ini sudah berlangsung ratusan tahun hingga kini. Bahkan, ketika desa lain sudah tidak mempunyai lumbung, kami masih tetap mempertahankan," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga tetap mempertahankan gotong royong setiap kali ada pembangunan di desa setempat. "Tidak hanya pembangunan fasilitas umum, tetapi juga pembangunan rumah, warga bergotong-royong," katanya.

Selama ini, kata Sumitro, apa yang dilakukan kaum adat Bonokeling secara mandiri. "Kami swadaya murni. Sangat jarang ada bantuan dari pemerintah khusus untuk kaum adat Bonokeling. Selama ini kami jalan secara swadaya," tambahnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya