Alat Penghangat Bayi RSUD Cibabat Cimahi Terbakar

Depi Gunawan
12/9/2016 19:01
Alat Penghangat Bayi RSUD Cibabat Cimahi Terbakar
(Dok. MI)

ALAT penghangat bayi atau infant warmer di RSUD Cibabat Kota Cimahi terbakar pada Senin (12/9) dini hari. Beruntung, api berhasil dipadamkan sebelum menjalar lebih besar.

Keterangan pihak kepolisian, kebakaran infant warmer terjadi di Gedung C Lantai 4, tepatnya di ruang bersalin RSUD Cibabat dimana pada saat itu sedang ada proses persalinan dan perawatan pasien ibu hamil.

Salah seorang bidan yang membantu persalinan menghidupkan alat infant warmer tersebut, namun sebelum proses persalinan selesai timbul percikan api dari alat tersebut.

Kapolsek Cimahi Kompol Asep Nandang mengatakan terdapat dua orang pasien saat infant warmer itu terbakar. Satu orang pasien sedang melakukan proses persalian dan 1 orang lainnya baru selesai pemeriksaan Ultrasonografi (USG).

"Pegawai yang mengetahui kejadian langsung mengevakuasi semua pasien yang ada di ruang bersalin, "kata Asep.

Setelah itu, para pegawai RSUD berusaha memadamkan api yang sumbernya berasal dari infant warmer dengan menggunakan APAR yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian.

"Api dapat dipadamkan setengah jam kemudian oleh pekerja RSUD Cibabat dengan menggunakan 16 APAR yang ada di lokasi rumah sakit," ucap Asep.

Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian itu. Namun, para pasien sempat panik karena kejadiannya berlangsung sangat cepat.

Untuk memudahkan polisi mencari penyebab kebakaran, Sat Reskrim Polres Cimahi sudah mengambil beberapa barang bukti dan meminta keterangan para saksi.

Kepala Seksi Penunjang Medis RSUD Cibabat, dr Mulyati menerangkan alat infant warmer sebenarnya baru mau digunakan untuk membantu proses kelahiran salah satu pasien.

"Alat penghangat bayi ini baru mau digunakan, setelah listrik dikonekkan baru timbul asap," terangnya.

Mulyati menduga, terbakarnya alat ini karena korsleting listrik. Untuk menghindari kejadian serupa, pihaknya telah memindahkan pasien ke tempat yang lebih aman, sedangkan tempat kejadian untuk sementara tidak bisa digunakan.

"Akan kita didiskusikan besok apa yang jadi penyebab kerusakan alat ini karena sebenarnya alat ini baru bekerja selama empat tahun, kalau tidak salah baru digunakan sejak 2012," tuturnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya