Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
DINAS Kesehatan Kabupaten dan Kota Tasikmalaya terus menerus melakukan pengawasan peredaran obat palsu berada di masing-masing apotek yang diduga masih banyak dijual. Namun, peredaran obat tersebut kali ini belum ditemukan terutama berjenis Thihexyphenidyl, Heximer, Tramadol, Carnophen, Somardryl dan Dextrometorpan.
"Kami masih melakukan pengawasan terhadap obat palsu yang beredar di tiap apotek yang masih dijual terutama kepada masyarakat. Akan tetapi, kali ini belum ditemukan adanya obat yang beredar meski selama bertahap masih melakukan pengawasan terutama memeriksa administrasi dan faktur penjualan obat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Oki Zulkifli Dahlan, Rabu (7/9).
Oki mengatakan pemeriksaan terkait obat palsu tersebut dilakukan dengan cara pembagian tugas hingga pembentukan tim untuk menelusuri keberadaan obat yang membahayakan bagi masyarakat terutama yang masih beredar di apotek. Jika, ditemukannya obat tersebut secara paksa akan dilakukan penyitaan hingga membuat berita acara, akan tetapi tim masih terus melakukan pemeriksaan terutama obat palsu.
"Kami telah membentuk tim untuk melakukan pemeriksaan beredarnya obat palsu berada di tiap apotek dan juga rumah sakit. Akan tetapi, keberadaan obat palsu tentunya belum ditemukan di masing-masing apotek karena mereka memiliki distributor resmi dan tidak akan membeli dari distributor ilegal," ujarnya.
Selain itu, Oki mengungkapkan, pihaknya akan tetap melakukan pengawasan dan pemeriksaan terkait beredarnya obat palsu tersebut meski selama ini keberadaan obat yang dulu pernah ada telah tidak beredar lagi di masyarakat dan apotek terutama berjenis Dextrometorpan.
"Obat jenis Dextrometorpan yang digunakan untuk meredakan obat batuk, biasanya digunakan oleh kalangan remaja dan obat tersebut juga banyak disalahgunakan oleh mereka terutama di satukan dengan minuman keras yang digunakannya untuk mabuk. Akan tetapi, setelah tidak beredar lagi mereka menggunakan obat batuk lainnya berupa komix yang dikonsumsi berlebih," paparnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Dindin Fitriyadi mengatakan, pihaknya masih terus memantau dan melakukan pemeriksaan terhadap 150 penjual obat terutama apotek di wilayah Kota Tasikmalaya. Namun, pemeriksaan tersebut dilakukan melalui kelengkapan administrasi dan faktur pengiriman obat meski belum ditemukannya obat tersebut.
"Kami akan terus melakukan pengawasan dan pencegahan peredaran obat palsu termasuk vaksin polio palsu yang selama ini membuat masyarakat mengalami kecemasan terutama setelah dilakukan secara serentak di masing-masing daerah. Akan tetapi, bentuk pengawasan akan terus dilakukan secara berkala agar masyarakat tidak membeli obat yang murah," tuturnya.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved