Puluhan Pilar di Perbatasan RI-Timor Leste Rusak

Palce Amalo
07/9/2016 11:00
Puluhan Pilar di Perbatasan RI-Timor Leste Rusak
(Prajurit TNI dengan senjata lengkap berjaga-jaga di perbatasan RI-Timor Leste. MI/Palce Amalo)

LEBIH dari 20 pilar di sepanjang perbatasan antara Distrik Oekusi, Timor Leste dengan Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur rusak parah. Pilar tersebut belum bisa diperbaiki akibat keterbatasan dana.

"Bahkan ada yang diperkirakan hilang sehingga masih dicari,” kata Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Letnan Kolonel (Inf) M Ghoffar Ngismangil.

Menurutnya, di perbatasan Indonesia dengan Oekusi sepanjang 125 kilometer, ditempatkan 450 pilar. Prajurit TNI terus mengawasi letak pilar tersebut agar tidak hilang atau bergeser dari lokasinya.

"Kita sudah usulkan ke pusat untuk perbaikan maupun penambahan pilar sejak 2015, tetapi belum tahu kapan direalisasikan," ujarnya.

Menurutnya, pilar sebagai batas negara sangat penting agar sejengkal tanah Indonesia tidak diambil negara tetangga.

Pada Senin (5/9), puluhan warga dan tokoh adat Desa Manusasi, Kecamatan Miomafo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, menggelar ritual di dekat dua pilar perbatasan yang berjarak sekitar tiga kilometer dari pos TNI.

Satu pilar ditanam pada 1966 oleh Pemerintah Indonesia dan satu pilar lainnya ditanam pada 1915 oleh penjajah Portugis yang menguasai Ambenu, dan penjajah Belanda yang menguasai wilayah NTT.

Keberadaan dua pilar itu kini menimbulkan persoalan terkait penentuan batas Indonesia-Timor Leste. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya