Polisi: Hadang Tim KLHK, Warga Desa Bonai Ingin Diperhatikan

Nicky Aulia Widadio
04/9/2016 21:17
Polisi: Hadang Tim KLHK, Warga Desa Bonai Ingin Diperhatikan
(Dok. MI)

KEPALA Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo membenarkan adanya sejumlah orang yang mencegat tim penyidik dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) usai melakukan penyegelan pada lahan di Desa Bonai, Rokan Hulu (Rohul), Riau. Massa itu merupakan orang-orang dari Koperasi Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA).

Dalam laporan yang disampaikan oleh Kapolres Rohul Ajun Komisaris Besar Yusup Rahmanto kepada Kapolda Riau, disebutkan bahwa masyarakat Desa Bonai merasa keberatan karena izin dari pemerintah terhadap PT Andika Permata Sawit Lestari (APSL) selaku mitra mereka, tidak kunjung turun sejak 20 tahun yang lalu. Sekitar 980 keluarga di Desa Bonai disebut menggantungkan hidup mereka kepada perusahaan tersebut.

Alasan mereka menghadang tim penyidik, kata Guntur, agar tim penyidik mencopot palang segel terhadap lahan di wilayah mereka. Mereka mengaku turut merasa dirugikan atas terbakarnya lahan tersebut dan sumber kebakaran berasal dari lahan milik masyarakat pendatang yang berjarak 1,5 meter dari kebun sawit milik KTNA.

"Makanya mereka minta Menteri LHK dihadirkan di situ,” jelasnya saat dihubungi, Minggu (4/9) petang.

Terkait indikasi bahwa penghadangan tersebut dikoordinir oleh PT APSL, Guntur mengatakan perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Selama ini, KTNA melakukan kerja sama dengan PT APSL terkait pengelolaan kebun sawit milik mereka. "Tapi apakah penghadangan tersebut dikoordinir oleh PT APSL ya itu belum tahu," ujarnya.

Guntur menyebut saat ini pihaknya masih berupaya memediasi secara persuasif untuk menghindari timbulnya suasana yang lebih runyam. "Upaya ini kita utamakan dulu nanti setelah suasana reda orang-orang yang berada di tempat kejadian perkara akan kami periksa dan mintai keterangan untuk penyelidikan lebih lanjut," pungkasnya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya