Jepang Tertarik Pelajari Suku-Suku Tradisional NTT

Palce Amalo
02/9/2016 23:38
Jepang Tertarik Pelajari Suku-Suku Tradisional NTT
(AFP PHOTO / Mark RALSTON)

PEMERINTAH Jepang tertarik mempelajari suku-suku tradisional di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dapat menjadi jembatan untuk memperkuat hubungan antara Indonesia-Jepang.

Kepala Bagian Politik Kedutaan Besar Jepang Ryo Nakamura mengatakan mempelajari suku tradisional adalah bagian dari penjajakan untuk menjalin kerja sama di bidang pariwisata.

“Kami berkenan bekerja sama di bidang ekonomi dan pariwisata,” kata Nakamura dalam pertemuan bersama Wali Kota Kupang Jonas Salean.

Nakamura datang ke Kupang sejak Kamis (1/9) untuk menggelar pertemuan bersama pemerintah serta sejumlah warga Jepang yang bermukim di Kota Kupang.

Selain itu, ia dijadwalkan mengunjungi sejumlah situs peninggalan Jepang seperti bungker dan peninggalan lainnya.

Suku tradisional di NTT yang menarik untuk dipelajari adalah Boti di Kecamatan Ki'E, Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Mereka adalah penduduk asli Pulau Timor yang tertutup terhadap peradaban moderen. Masyarakat suku ini masih menganut kepercayaan dinamisme, memiliki altar untuk berdoa kepada Uis Pah atau dewa langit.

Suku lainnya yakni Helong yang mendiami Kota Kupang, Kabupaten Kupang terutama di Pulau Semau. Nakamura mengatakan, ia sudah berkunjung ke 15 provinsi di Indonesia termasuk NTT.

Wali Kota Kupang Jonas Salean mengatakan pihaknya juga menawarkan kerja sama dalam bidang peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan tata ruang kota.

“Keinginan kerja sama dengan Jepang karena negara ini perencanaan kota terbaik di dunia,” ujarnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya