Penderita Stroke Tewas Terseret Banjir

MI
02/9/2016 10:55
Penderita Stroke Tewas Terseret Banjir
(Ilustrasi)

BANJIR bandang di Desa Girimukti, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Rabu (31/8) malam, menewaskan seorang warga yang sedang mengalami stroke.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Asep Suparman di Cianjur, kemarin, menjelaskan korban tewas ialah Itoh, 51, warga Kampung Bojongkoneng.

Saat banjir bandang, lanjut dia, Itoh yang sedang mengalami stroke tidak mampu menyelamatkan diri. “Keluarganya juga tak bisa menyelamatkan korban karena arus begitu deras,” kata Asep.

Jasadnya ditemukan sekitar 300 meter dari lokasi. Asep menyebut banjir bandang pada Rabu (31/8) malam terbilang lebih parah ketimbang tahun sebelumnya. Selain menelan korban jiwa, banjir bandang juga mengakibatkan sejumlah rumah rusak berat dan sekitar 93 unit rumah terancam. “Kita sudah imbau warga untuk mencari tempat aman jika kembali turun hujan deras,” tuturnya.

Dia menambahkan, di saat bersamaan, sebuah tebing di Desa Sukajadi, Kecamatan Cibinong, ambruk. Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat, memperketat pemberian izin bagi bangunan baru. Upaya itu bertujuan meminimkan potensi kebencanaan.

“Kita sudah mulai menata agar bangunan-bangunan baru harus selalu memperhatikan berbagai aspek, misalnya dari komposisi fondasi, keselamatan, maupun aspek potensi kebencanaan. Bangun­an bertingkat harus mulai mempersiapkan pintu darurat, termasuk wajib memasang alat pemadam api ringan,” kata Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.

Sejauh ini, potensi bencana alam di Kota Sukabumi lebih ke arah tanah longsor. Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Jawa Tengah, Martono memastikan BPBD mulai memperbaiki tanggul penahan gelombang tinggi di pesisir di Tegalkamulyan, Cilacap Selatan, sebab tanggul penahan gelombang kritis setelah dihantam gelombang besar.

“Sebelumnya, di kawasan Tegalkamulyan penahan gelombang mencapai 150 meter dengan lebar 7 meter dan ketinggian 3-4 meter. Setelah diterjang gelombang, banyak titik yang rusak parah. Lebar penahan gelombang hanya tersisa 1 meter,” ujarnya. (BK/BB/LD/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya