Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Jelang Imlek, Pesanan Belut dari Tiongkok ke Sioarjo Naik 10 Kali Lipat

Heri Susetyo
01/2/2024 09:45
Jelang Imlek, Pesanan Belut dari Tiongkok ke Sioarjo Naik 10 Kali Lipat
Peternak belut di Sidoarjo, Jawa Timur(MI/Heri Suetyo)

MENJELANG perayaan Tahun Baru Imlek 2024, peternak belut di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mendapatkan keuntungan berlipat. Pasalnya, pesanan belut ke Tiongkok naik hingga 10 kali lipat. Harganya pun juga melonjak. 

Seperti dirasakan peternak belut di Desa Buncitan, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Peternak belut bernama Andiki Yelovfa itu, melakukan ekspor ke Tiongkok.

Pada hari biasa, ekspor belut ke Tiongkok sekitar 800 kilogram dalam sebulannya. Namun, saat mendekati Hari Raya Imlek, permintaan belut ke Tiongkok naik menjadi 10 ton per bulan. 

Baca juga : Dekorasi Naga Sambut Tahun Baru Imlek di Malaysia

Peningkatan permintaan itu dirasakan peternak belut, sejak Desember 2023 lalu. Tidak hanya kuantitas pesanan yang meningkat, harga belut juga ikut melonjak. 

Tingginya permintaan belut dari Tiongkok itu, membuat peternak di Sidoarjo mengambil belut dari peternak lain di luar daerah, seperti dari peternak belut di Sumatra dan Kalimantan.

"Peningkatan terjadi mulai Desember sampai sekarang, Imlek. Awalnya cuma 800 kilogram, sekarang pengiriman sampe 5, 6, atau 10 ton. Harga di Tiongkok juga meningkat jelang Imlek," kata Andiki, Kamis (1/2). 

Baca juga : 5 Rekomendasi Destinasi Wisata Libur Imlek 

Data Balai Karantina Ikan dan Tumbuhan Jawa Timur mencatat, peningkatan ekspor jelang Imlek, tidak hanya terjadi pada belut saja. Begitu juga untuk komoditas lain, seperti tengiri, kakap merah, layur, dan kerapu. 

Nilai ekspor komoditas ikan tersebut, berkisar Rp1 miliar hingga Rp4 miliar per bulan. Namun, sejak Desember 2023 lalu, nilai ekspor melonjak antara Rp20 miliar hingga Rp23 miliar per bulan.
 
"Selain belut, ada layur, ikan tengiri, dan kerapu hidup. Tiongkok dan Hong Kong jadi negara favorit. Luar biasa ini potensi untuk nelayan dan peternak khususnya di Jawa Timur," kata Kepala Balai Karantina Ikan dan Tumbuhan Jawa Timur Muhlis Natsir. (Z-1)

Baca juga : Setelah OTT KPK, Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo Sepi



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya