Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
DAENG Kenna terduduk murung di teras depan rumahnya di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, kemarin, saat mengetahui wartawan Media Indonesia hendak mencari putranya, M Sofyan.
Pasalnya, ia belum mendapat kabar dari putranya yang lolos dari penyanderaan kelompok bersenjata di Filipina, Abu Sayyaf, sejak 22 Juni lalu.
Dia juga mengaku tidak bisa menghubungi istri Sofyan, Sri Dewi. “Setiap hari saya duduk di sini menunggu kabar itu anak. Saya hubungi istrinya lewat telepon selulernya, tapi tidak pernah aktif. Pada Minggu (28/8) dia bilang mau jemput suaminya, tapi sampai hari ini tidak ada kabarnya,” jelas Kenna yang didampingi suaminya, Daeng Kulle, di kediamannya di Desa Bonto Manai.
Kegalauan juga dirasakan keluarga warga negara Indonesia (WNI) yang berhasil kabur dari penyergapan Abu Sayyaf lainnya, Ismail.
Sofyan dan Ismail ialah awak kapal TB Charles yang dibajak Abu Sayyaf. Mereka kabur lewat laut dan diselamatkan penduduk.
Bahkan, orangtua kandung Ismail di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, belum pernah mendapat kabar dari anak mereka sejak lolos dari penyanderaan. Baik itu dari Ismail, keluarga di Samarinda, Kalimantan Timur, maupun Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Bahkan, saat istri pertama Ismail, Marwah, bersama putranya dan kakak tertua Ismail, Yusuf, hendak mencari informasi ke Kemenlu. “Kami pulang ke Maros tanpa kabar kepastian. Lalu tiba-tiba ada berita di media yang menyatakan Menlu sudah menyerahkan kedua sandera kepada pihak keluarga, sementara kami tidak ada yang mendapat kabar apa pun. Bahkan hingga hari ini,” ucap Marwah saat ditemui di Maros.
Padahal, lanjut Marwah, Kemenlu berjanji akan memberikan informasi kepada keluarga Ismail. Ia juga menyayangkan pihak istri kedua Ismail di Samarinda yang tidak ada memberikan kabar apakah Ismail sudah diserahkan ke pihak keluarga.
“Di sini kan ada keluarga, orangtuanya. Setidaknya berikan kabar agar merasa lega.”
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal menegaskan, Sofyan dan Ismail telah dipulangkan ke keluarga masing-masing. “Dua sandera sudah diserahterimakan oleh Kemenlu kepada keluarga masing-masing pada 27 Agustus,” tegas dia.
Dia menjelaskan, Ismail dan Sofyan tiba di Indonesia pada Jumat (26/8) malam. Kemenlu menyerahkan Ismail kepada keluarga di Maros dan M Sofyan ke Makassar, Sulsel. (Lina Herlina/Hym/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved