DAU Dipotong,Volume Pekerjaan Dipangkas

PO/PS/TB
01/9/2016 06:20
DAU Dipotong,Volume Pekerjaan Dipangkas
(Ilustrasi--MI/PALCE AMALO)

PEMOTONGAN dana alokasi umum (DAU) Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar Rp240 miliar berimbas pada pembangunan proyek jalan dan jembatan yang sedang dikerjakan dinas pekerjaan umum (PU) setempat.

Dari DAU yang dipotong, anggaran dinas PU terpotong Rp15 miliar. Kepala Dinas PU NTT Andre Koreh mengatakan pihaknya akan mengevaluasi proyek yang sedang dikerjakan rekanan.

"Jika hasil evaluasi menyebutkan proyek tidak akan selesai 100% akibat pemotongan DAU, dilakukan pemotongan volume pekerjaan," terang Andre, kemarin.

Dia mencontohkan pengurangan volume pekerjaan seperti pembangunan jalan yang seharusnya 5 km, hanya dikerjakan 3 km.

Menurutnya, pembangunan proyek tetap bisa berjalan meski ada pengurangan di sana-sini.

Dari Sumatra Utara, pemerintah provinsi setempat juga mengalami penundaan pembayaran DAU sebesar Rp290 miliar.

Namun, pemprov sudah memutuskan tetap melanjutkan proyek rehabilitasi gedung kantor gubernur karena sudah berjalan.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumatra Utara Hasban Ritonga mengatakan, semua proyek yang sudah ada pemenang tender dan sedang dalam proses pengerjaan tidak bisa ditunda.

"Kalau sudah ditender dan sudah jelas pemenangnya, tentu tidak bisa kita tunda lagi. Apalagi kalau yang sudah berjalan seperti rehab kantor gubernur ini. Kalau kita tunda, itu akan menjadi permasalahan hukum," kata Hasban.

Dia menambahkan, pada tahun depan akan ada pengurangan DAK dan penundaan DAU, sehingga pemprov akan mengencangkan ikat pinggang.

"Misalnya pengecatan kantor gubernur bisa ditunda. Demikian juga seremonial akan kami kurangi," tambahnya.

Sementara itu, di Sulawesi Tengah, dua kabupaten, yakni Kabupaten Banggai dan Kabupaten Banggai Kepulauan, merupakan kabupaten yang mengalami penundaan pembayaran DAU.

Pasalnya, hingga triwulan II 2016 penyerapan anggaran belum sesuai harapan pemerintah pusat.

Wakil Bupati Banggai Mustar Labolo mengatakan penundaan DAU disebabkan rendahnya penyerapan anggaran hingga triwulan II.

"Kami akan cek apa saja yang menjadi hambatan," ujar Mustar.

Untuk setiap bulannya, Kabupaten Banggai menerima DAU sebesar Rp39,5 miliar.

Dalam empat bulan mendatang, mulai September hingga Desember, Kabupaten Banggao akan kekurangan DAU sebesar Rp158 miliar. (PO/PS/TB/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya