Kota Sukabumi Belum Miliki Alat Pendeteksi Dini Longsor

Benny Bastiandy
31/8/2016 19:41
Kota Sukabumi Belum Miliki Alat Pendeteksi Dini Longsor
(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

BENCANA tanah longsor di Kota Sukabumi, Jawa Barat, menjadi potensi yang selalu diwaspadai setiap kali musim hujan. Tapi sampai sekarang Kota Sukabumi belum memiliki alat pendeteksi dini (early warning system) longsor.

"Memang sangat diperlukan. Kita sebetulnya sudah mengajukan, tapi belum ada realisasinya dari BNPB," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Sukabumi, Asep Suhendrawan, Rabu (31/8).

Dari 33 kelurahan di tujuh kecamatan di Kota Sukabumi, sejumlah daerah terpetakan rawan bencana tanah longsor dan banjir bandang. Daerah tersebut terbilang langganan bencana karena setiap kali musim hujan. Misalnya seperti di Kecamatan Cisarua dan Subangjaya di Kecamatan Cikole, terus di Kelurahan Dayeuhluhur dan Sukakarya di Kecamatan Warudoyong, serta di Kelurahan Karangtengah di Kecamatan Gunungpuyuh.

"Dari rekapitulasi data kebencanaan, selalma kurun 2012, 2013, 2014, dan 2016, wilayah-wilayah itu sering terjadi bencana setiap musim hujan. Daerah tersebut kontur tanahnya memang labil dan masih terhadap tebing-tebing. Meskipun titik-titik longsornya berubah-ubah, tapi masih tetap terjadi di wilayah itu," imbuhnya.

Upaya penanganan dan penanggulangan bencana terus dilakukan BPBD Kota Sukabumi. Satu di antara yang dilakukan kepada petugas perlindungan masyarakat (linmas). Selama tiga hari sejak Senin (29/8) hingga Rabu (31/8), sebanyak 48 petugas linmas perwakilan masing-masing kecamatan mengikuti pelatihan sekaligus lomba ketangkasan.

Kegiatan itu bertujuan untuk menyiapkan petugas linmas tanggap bencana. "Mereka kita siapkan untuk membantu mengurangi risiko bencana," tandas Asep. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya