Ulah Manusia Picu Kebakaran Hutan dan Lahan

Puput Mutiara
31/8/2016 19:15
Ulah Manusia Picu Kebakaran Hutan dan Lahan
(ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

HASIL pantauan satelit MODIS, Rabu (31/8), di Kalimantan Barat (Kalbar) terdapat 48 titik api (hotspot). Sebagian besar berasal dari pembukaan kebun di Kabupaten Sanggau, sedangkan lainnya ditemukan di Kabupaten Landak, Kubu Raya, dan Sambas dengan kondisi keseluruhan masih cukup baik.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalbar terus dilakukan.

Dari 14 kabupaten/kota di Kalbar, terdapat 9 di antaranya telah menetapkan status siaga darurat karhutla yaitu Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, Landak, Bengkayang, Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, dan Kapuas Hulu.

"Kami mengerahkan 2 heli water bombing dan 1 pesawat hujan. Lalu sebanyak 576 orang pelaku pembuka lahan juga telah ditangkap Aparat TNI dari Kodim dan diserahkan ke kepolisian," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima Media Indonesia, Rabu.

Lebih rinci, Sutopo menerangkan bahwa 576 orang pelaku pembakaran itu terdiri atas 7 orang ditangkap oleh Kodim 576/MPH, 30 orang oleh Kodim 1205/SKW, 2 orang oleh Kodim 1203/KTP, 386 orang oleh Kodim 1204/SGU, 48 orang oleh Kodim 1205/STG, 68 orang oleh Kodim 1206/PSB dan 35 orang oleh Kodim 1207/BS.

"Pelaku ada yang wajib lapor, membuat pernyataan, dan ditahan," ungkapnya.

Menurut dia, masih adanya sebagian masyarakat yang membuka lahan pertanian dengan cara membakar sering kali menjadi kendala di lapangan. Selain itu terbatasnya air untuk water boombing dan pemadaman di darat, serta jauhnya sumber air dengan lokasi kebakaran.

Namun sebaliknya, di Riau, upaya pemerintah mengatasi karhutla berbuah hasil yang menggembirakan. Pasalnya pantauan satelit MODIS menunjukkan tidak ada lagi yang terbakar di area 'langganan' karhutla tersebut alias nihil hotspot.

Sutopo menegaskan, hal itu lantaran kebakaran yang sempat merebak di wilayah Riau telah berhasil dipadamkan. Meski asap tipis terpantau masih mengepul dari lokasi yang terbakar sebelumnya, kualitas udara di sana pada tingkat baik.

"Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Pekanbaru, Kampar, Pelalawan, Siak, Dumai, Rokan Hilir, Bengkalis, Kepri, Palembang, Aceh dan Jambi semuanya di bawah 50 psi," terangnya.

Dengan demikian, hasil seluruh pengukuran kualitas udara di Sumatra juga baik dan sehat. Sedangkan untuk jarak pandang di Pekanbaru diketahui sejauh 7 kilometer (km), Rengat 6 km, Dumai 7 km, dan Pelalawan 5 km.

Selanjutnya, penanganan karhutla terus dilakukan oleh Tim Satuan Tugas (Satgas) Terpadu dari TNI, Polri, BNPB, BPBD, Manggala Agni, Damkar, Masyarakat Peduli Api, dan juga relawan. Daerah bekas terbakar tak luput dari upaya pendinginan.

Di samping itu, tambah Sutopo, asap tipis yang keluar dari lahan gambut tetap ditangani dengan menyemprotkan air hingga kedalaman tertentu. patroli juga diintensifkan menggunakan motor trail masuk ke pemukiman, pekarangan, hutan, dan perkebunan.

"Lima helikopter BNPB masih terus melakukan water bombing. Begitu juga 2 pesawat Air Tractor berpatroli udara disertai pengeboman air dan hujan buatan yang terus dilakukan setiap hari," pungkasnya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya