Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
ENAM ribuan ember berisi nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia disebar di dua kecamatan di Kota Yogyakarta. Masing-masing ember berisi sekitar 100 telur nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia.
Dengan menggendong cucunya, Sumiyati tampak antusias melihat peletakan ember-ember tersebut di sekitar rumahnya. Sesekali Warga Kecamatan Tegalrejo tersebut memberi tahu sang cucu tentang ember kecil yang berisi telur nyamuk tersebut.
Ia pun mengaku tidak mempermasalahkan rumahnya menjadi tempat meletakkan ember yang berisi telur-telur nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia.
"Senang agar nyamuknya nanti kawin dengan nyamuk di sini agar nyamuk di sini nanti tidak berbahaya," kata dia, Rabu (31/8).
Selain Kecamatan Tegalrejo, penyebaran ember nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia juga dilakukan di Kecamatan Wirobrajan. Masing-masing
kecamatan ada tiga kampung yang akan disebar ember berisi Aedes Aegypti ber-Wolbachia.
Menurut peneliti utama Eliminate Dengue Project Yoogyakarta, Prof Adi Utarini, mulai Agutus 2016 hingga pertengahan 2017 nanti secara bertahap akan dititipkan sekitar 6000 ember berisi telur Aedes Aegypti ber-Wolbachia.
"Harapannya dalam kurun waktu tertentu, nyamuk ber-Wolbachia akan kawin dengan nyamuk setempat dan menghasilkan keturunan ber-Wolbachia dan menghambat penularan DBD ke manusia," kata
dia.
Penelitian nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia sudah memasuki fase ketiga, yaitu dengan menyebarkan telur nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia ke lingkungan masyarakat. Tahap sebelumnya, penelitian ini telah melewati fase keefektifan dan keamanan.
Sebelum di Kota Yogyakarta, pelepasan nyamuk dan peletakan telur telah dilakukan di dua kecamatan di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Dari pantauan saat ini, lebih dari 60 persen nyamuk Aedes Aegypti sudah ber-Wolbachia. Selain itu, di tempat yang telah berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia tidak ditemukan kasus Demam Berdarah Dengue.
Menurut penelitian, nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia juga bisa mencegah penyebaran penyakit Zika dan Chikungunya yang juga dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti.
Sementara itu, menurut Sjakon Tahija, selaku pemberi dana penelitian, Yayasan Tahija berkomitmen penuh menyelesaikan penelitian ini sebagai bagian dari perjalanan filantropi keluarga dan mengapresiasi para pemangku kepentingan sehingga penelitian bisa berjalan sejauh ini.
Dirjen Risbang Kemenristekdikti Muhammad Dimyati berharap dukungan pemerintah terhadap inisiatif filantropis seperti Yayasan Tahija. Ia mengakui, alokasi dana pemerintah untuk penelitian belum memadai sehingga memerlukan kerja sama dengan banyak pihak.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Vita Yulia berharap kegiatan ini dapat menekan angka kasus demam berdarah dengue. "Pada 2016 terdapat 1.102 kasus DBD dengan 7 kematian," kata dia.
Vita menambahkan kegiatan ini bukan berarti menghilangkan kebiasaan baik yang sudah ada, yaitu menjaga kebersihan lingkungan dan rutin membasmi jentik nyamuk. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved