Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Bulog Cianjur Prioritaskan Serap Beras dari Petani Lokal

Benny Bastiandi
17/1/2024 13:50
Bulog Cianjur Prioritaskan Serap Beras dari Petani Lokal
Seorang petani tengah menyemprotkan pestisida ke sawahnya yang diserang hawa di Aceh.(MR/AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE)

BULOG Subdivre Cianjur, Jawa Barat, akan memprioritaskan penyerapan beras dari para petani lokal. Penyerapan dilakukan untuk memenuhi stok atau ketersediaan yang akan digunakan untuk berbagai kebutuhan.

Wakil Pimpinan Cabang Bulog Subdivre Cianjur, Muhamad Ikbal, menjelaskan ketersediaan atau stok beras diperoleh dari para petani lokal di Kabupaten Cianjur. Namun momen saat ini belum memasuki masa panen padi.

"Jadi nanti kalau musim panen kita akan menyerap di wilayah kita (Cianjur). Seperti tahun kemarin (2023), kita menyerap hampir sekitar 12 ribuan ton beras," kata Ikbal, Rabu (17/1).

Baca jugaBulog Pastikan Pertahankan HET Beras

Kalaupun ada kekurangan, lanjut Ikbal, biasanya Bulog Subdivre Cianjur menutupinya dengan pasokan dari daerah lain. Misalnya dari Kabupaten Karawang, Indramayu, maupun Cirebon yang notabene kualitas berasnya setara dengan produksi dari Kabupaten Cianjur.

"Di Cianjur itu *kan* berasnya berkualitas bagus," terang Ikbal.

Sebagai institusi pengelolaan persediaan, distribusi, dan pengendalian harga, Bulog harus terus memastikan ketersediaan beras. Artinya, Bulog tak membatasi target stok beras yang harus diserap.

"Kalau stok, insya Allah sepanjang tahun kita harus ada. Harus tersedia terus. Jadi, tidak ada pembatasan. Yang penting harus ada terus," tutur Ikbal.

Saat ini Bulog Subdivre Cianjur memiliki stok sekitar 3.400 ton beras. Kemungkinan stoknya akan bertambah dari kantor cabang lain sekitar 5 ribu ton.

"Jadi stok tersedia hampir 8 ribu ton lebih. Untuk tambahan sebanyak 5 ribu ton segera datang dalam waktu dekat," ungkapnya.

Bulog menjual beras jenis medium mengacu harga eceran tertinggi (HET) kisaran Rp10.900 per kg. Sedangkan harga beras komersial atau jenis premium dijual kisaran Rp13 ribuan per kg.

"Jadi, masyarakat yang mau membeli beras medium atau beras SPHP itu Rp10.900," pungkasnya. (BB/N-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya