Kabut Asap di Pekanbaru Berkurang Setelah Hujan

Basuki Eka Purnama
29/8/2016 14:39
Kabut Asap di Pekanbaru Berkurang Setelah Hujan
(Antara/Rony Muharrman)

KABUT asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Kota Pekanbaru selama dua hari terakhir, pada Senin (29/8) pagi berkurang drastis setelah hujan mengguyur ibu kota Provinsi Riau itu.

"Hujan pagi ini membantu sekali mengurangi kabut asap di Pekanbaru. Jarak pandang membaik dan udara menjadi segar kembali," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru Slamet Riyadi, Senin (29/8).

Dia mengatakan selain Pekanbaru, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang juga terjadi di wilayah Pelalawan dan Kampar.

Menurutnya, guyuran hujan sebenarnya sudah cukup bagus. Namun, ada gangguan Siklon Tropis Utara sehingga hujan belum maksimal.

"Kita lihat perkembangannya dua hingga tiga hari mendatang," lanjutnya.

Informasi yang diperoleh dari Satuan Tugas Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) Riau, jarak pandang pada pukul 09.30 WIB sekitar 7.000 meter. Jarak pandang tersebut jauh lebih baik dibanding pada pagi pukul 07.00 WIB yang sempat berkisar 500 meter.

Setelah diguyur hujan, udara di Pekanbaru menjadi lebih segar. Berbeda dibanding Senin (29/8) pagi yang tercium aroma asap karhutla, terutama di Kecamatan Tampan, atau perbatasan Pekanbaru-Kampar.

Meski begitu, Satgas Karhutla sektor udara siaga darurat Karhutla masih terus melanjutkan operasi pengeboman air ke sejumlah titik api di wilayah Rimbo Panjang, Kampar.

Titik api yang berada di wilayah itu merupakan penyebab kabut asap yang menyelimuti Pekanbaru dalam dua hari terakhir.

Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama Henri Alfiandi mengatakan Satgas udara akan fokus pemadaman di wilayah tersebut hingga tuntas.

"Harus segera diatasi karena asap yang berasal dari wilayah itu berpotensi mengganggu penerbangan di Bandara SSK II Pekanbaru," tegas Danlanud yang juga menjabat Satgas udara siaga darurat Karhutla Riau.

Informasi yang diperoleh, Satgas menerbangkan dua helikopter jenis MI-8 ke Rimbo Panjang untuk proses pemadaman. Senin ini merupakan hari yang ketiga heli yang mampu mengangkut 5 ton air itu beroperasi di wilayah tersebut.

Satelit Terra dan Aqua pukul 07.00 WIB pagi ini memantau 104 titik api yang menyebar di tujuh Kabupaten dan Kota di Riau. Keberadaan titik api tersebut merupakan yang paling banyak selama Agustus 2016.

Mayoritas titik api yang terpantau hari ini terkonsentrasi di Rokan Hilir dengan 78 titik. Selanjutnya Siak 13 titik, Kampar dan Bengkalis masing-masing empat titik, Rokan Hulu dua titik serta Indragiri Hulu dan Dumai satu titik. (Ant/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya