Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SUMBU Filosofi Yogyakarta telah ditetapkan sebagai salah satu warisan dunia dari Indonesia oleh UNESCO sesuai dokumen penetapan WHC 2345.COM 8B. 39 pada 18 September lalu. Pada tahun depan Sumbu Filosofi diharapkan akan lebih banyak menarik minat wisatawan.
Kepala Badan Otorita Borobudur (BOB), Agustin Peranginangin mengatakan, pihaknya akan mendukung pengembangan wisata Sumbu Filosofi. Selain itu, wisata Pendukung juga akan dikembangkan, seperti wisata malam Kota Baru dan kampung-kampung wisata di sekitar Sumbu Filosofi, seperti Kampung Wisata Tamansari, Dipowinatan, hingga Prenggan.
"Sekarang (Pemerintah DIY) sedang menyusun sejumlah paket wisata yang temanya dari Sumbu Filosofi. Kalau sudah ada kita akan mempromosikannya dan mengolaborasikannya dengan Borobudur," kata dia dalam Jumpa Pers di Kantor BOB, Yogyakarta, Sabtu (16/12) lalu.
Baca juga: Sambut Natal & Tahun Baru, Sheraton Mustika Yogyakarta Resort ...
Ia mengatakan, wisatawan yang ke Yogyakarta dan Borobudur tertarik karena budayanya. Namun, ia mengatakan, wisatawan jangan sampai hanya menonton, tetapi juga harus mengetahui tentang budaya tersebut.
"Kita perdalam pengenalan tarian, kostum, dan nilai-nilai budaya tentang Mataram Islam, seperti yang dilakukan di Borobudur Trail of Civilization," kata dia.
Jika di Borobudur wisatawan mengeksplorasi tentang nilai-nilai Budha dan budaya sekitar abad ke-7. Di Yogyakarta, dengan adanya Sumbu Filosofi,
wisatawan bisa mengeksplorasi budaya Mataram Islam.
Ia menambahkan, Badan Otorita Borobudur memiliki kawasan koordinatif yang mencakup 3 Daerah Pariwisata Nasional (DPN), yaitu DPN Semarang 'Karimunjawa dan sekitarnya, DPN Borobudur – Yogyakarta dan sekitarnya, serta DPN Solo' Sangiran dan sekitarnya.
"Semua pihak diharapkan dapat terus berkolaborasi dan juga saling menjaga untuk meningkatkan sektora pariwisata," ujar Angin.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan BOB dalam mengembangkan pariwisata di Kota Yogyakarta. "Pada tahun ini, banyak sekali yang kami kerja samakan dengan BOB dan akan banyak lagi tahun depan," papar dia.
Ia menambahkan, selain atraksi, baik di kampung wisata maupun objek wisata, salah satu yang akan menjadi perhatian pihaknya adalah menjamin kenyamanan wisatawan sehingga memunculkan perspektif positif bagi wisatawan. Harapannya, mereka datang lagi dan lagi ke Yogyakarta. (AT/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved