139 Ha Permukiman di Kota Sukabumi Termasuk Kawasan Kumuh

Benny Bastiandy
25/8/2016 19:45
139 Ha Permukiman di Kota Sukabumi Termasuk Kawasan Kumuh
(ANTARA)

SEKITAR 2,89% atau 139 hektare lahan permukiman di Kota Sukabumi, Jawa Barat, dikategorikan sebagai kawasan kumuh. Tahun ini Pemerintah Kota Sukabumi mendapatkan bantuan program Neighborhood Upgrading and Shelter Project (NUSP) fase kedua sebesar lebih kurang Rp15,4 miliar.

Fokusnya, bantuan bersumber dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu untuk menuntaskan kawasan kumuh. "Bantuan NUSP itu fokusnya untuk mengelola kawasan. Direktorat Cipta Karya Kementerian PU dan Perumahan Rakyat menargetkan 100-0-100 (100% akses air bersih, 0% kawasan kumuh, dan 100% akses sanitasi) sesuai RPJMN (rencana pembangunan jangka menengah nasional). Di Kota Sukabumi saat ini terdapat 139 hektare kawasan kumuh yang mesti dituntaskan. Kalau dipersentasekan sekitar 2,89%," kata Kepala Dinas Tata Ruang Perumahan dan Permukiman Kota Sukabumi, Asep Irawan, Kamis (25/8).

Nilai anggaran NUSP sebesar Rp15,4 miliar itu dibagi dua kategori. Kategori pertama berupa BLM sebesar Rp12 miliar. Pengerjaannya dipusatkan di 12 kelurahan di enam kecamatan. Masing-masing kelurahan mendapatkan anggaran sebesar Rp1 miliar. Hari ini dimulai pengerjaannya dengan jangka waktu 90 hari kalender. Sedangkan bantuan NUSP non-BLM sebesar Rp3,4 miliar dipusatkan di satu lokasi yakni di Kelurahan Cisarua di Kecamatan Cikole.

"Kalau yang non-BLM pengerjaannya sudah mulai dilakukan. Kita sudah teken kontrak dengan pihak rekanan dengan jangka waktu pengerjaan 120 hari kalender," jelasnya.

Indikator objek penuntasan kawasan kumuh itu, jelas Asep, di antaranya dilihat dari keadaan lingkungan meliputi drainase dan jalan lingkungan, sarana air bersih, dan kondisi rumah tidak layak huni. Kota Sukabumi hampir setiap tahun mendapatkan bantuan itu sejak 2009. Tahun ini dari tujuh kecamatan, sebanyak enam di antaranya mendapatkan bantuan tersebut.

"Kalau tidak salah Kecamatan Gunungpuyuh yang tidak mendapatkan bantuan tahun ini. Tapi ini kan programnya bergiliran di setiap wilayah. Nanti akan kita evaluasi lagi ke depannya," sebutnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya