Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
HUJAN lebat berkategori ekstrem mendera Sumatra Barat sejak kemarin hingga hari ini, Rabu (24/8). Hujan ini setidaknya menekan kemunculan titik panas (hotspot).
Hujan yang bertubi melanda Sumatra Barat terutama Padang mulai terjadi kemarin sore, hingga saat ini. Bahkan, Rabu ini, hujan sudah turun mulaipukul 09.30 WIB, dan berlangsung hingga siang.
"Ini sudah tergolong ekstrem, karena curah hujan sudah diatas 100 mm dalam 24 jam. Bahkan di kawasan Pelabuhan Teluk Bayur 206 mm," ujar
Kepala Seksi dan Informasi BMKG Ketaping, Padangpariaman Budi Samiaji.
Dia menambahkan, hujan ini merata di hamper seluruh wilayah Sumatra Barat. "70 persen wilayah Sumbar diguyur hujan," tukasnya.
Melihat intensitas hujan, kata Budi, kemungkinan 60% bisa menimbulkan genangan air,longsoran kecil dan potensi banjir di daerah rawan banjir.
"Analisa dampak hanya dilihat dari intensitas hujan (secara cuaca),tidak memperhitungkan faktor lain seperti kondisi tanah,drainase, dan lain-lain," tandasnya.
Sejauh ini belum ada laporan banjir atau pun longsor sebagai dampak dari hujan ekstrem tersebut.
Namun, intensitas hujan yang tinggi dinilai mempengaruhi keberadaan titik panas.
Menurut Kepala Stasiun Global Atmosphere Watch (GAW) Kototabang Edison Kurniawan, pada umumnya kondisi cuaca sangat mempengaruhi kuantitas
hotspot di suatu wilayah.
"Dalam kondisi yang seperti ini, dengan turunnya hujan di beberapa wilayah di Sumbar tentu akan berdampak positif dimana jumlah hotspot tentu akan berkurang. Demikian pula sebaliknya," beber Edison.
Para analisis BMKG menilai, cuaca ektrem disertai angina kencang ini lumrah terjadi tiap tahun. Hal demikian dianggap sebagai bagian dari masa pancaroba. Musim pancaroba ini juga mempengaruhi gelombang laut.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur Padang Syafrizal mengatakan, saat ini
ketinggian gelombang laut untuk perairan Padang-Mentawai 0.5-1.5 meter. Sedangkan di Samudera Hindia sebelah barat Mentawai 2-4 meter.
Dia menghimbau agar masyarakat yang beraktivias di laut seperti mencari ikan memperahatikan cuaca. Bila cuaca buruk, urungkan niat untuk melaut.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved