Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
BELASAN rumah makan di Pantai Depok, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, porak poranda dihajar gelombang pasang yang terjadi beberapa hari terakhir.
Sudardi Nugroho, pemilik rumah makan, mengatakan abrasi pantai nyaris merobohkan tempat parkir kendaraan bermotor dan sebagian rumah makan miliknya.
“Kalau abrasi ini terus berlangsung, mungkin separuh bangunan rumah makan akan habis diterjang gelombang,” kata pemilik RM Sea Food Salsabila II itu.
Menurut dia, kejadian abrasi beberapa minggu terakhir ini membuat belasan bangunan rumah makan rusak akibat diterjang gelombang pasang. Kini rumah makan tidak lagi memiliki halaman karena pasir tergerus oleh gelombang pasang.
“Rumah makan langsung berhadapan dengan gelombang pantai,” terangnya.
Cuaca buruk yang menyebabkan gelombang laut tinggi juga terjadi di Bangka Belitung, Bengkulu, Cilacap, dan Aceh. Di Bangka Belitung, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Pangkalpinang mengeluarkan peringatan dini terkait dengan cuaca ekstrem yang akan melanda Kabupaten Bangka Barat dan Bangka Selatan.
Menurut staf analisis dan prakirawan BMKG Kota Pangkalpinang, Rizki Adzani, cuaca ekstrem meliputi hujan deras disertai petir dan angin kencang dengan kecepatan 40 km/jam.
Sementara itu, di Aceh, ratusan nelayan tradisional di Kabupaten Pidie dan Aceh Utara tidak melaut selama sepekan ini karena angin kencang dan gelombang tinggi.
Abdullah, nelayan di pesisir Kota Sigli, Pidie, mengatakan gelombang laut mencapai 3 meter. “Kapal kecil sulit untuk berlayar. Kalau dihantam ombak tinggi bisa tenggelam,” ujarnya.
Hal sama juga terjadi di Bengkulu. Sedikitnya 150 nelayan yang ada di Bengkulu tidak melaut karena gelombang tinggi di Samudra Hindia mencapai 4 meter sejak dua hari ini.
Sebelumnya, BMKG Bengkulu sudah mengeluarkan peringatan untuk para nelayan yang tersebar di tujuh kabupaten/kota untuk menghentikan aktivitas mencari ikan di laut, karena gelombang laut cukup tinggi.
Sebaliknya, para nelayan di Cilacap, Jawa Tengah nekat melaut meski gelombang laut masih setinggi 3,5 meter.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Cilacap, Sarjono mengatakan para nelayan nekat melaut karena gelombang laut sudah turun ketimbang hari sebelumnya.
“Sebetulnya gelombang laut belum kondusif, masih 3 meter. Tapi para nelayan nekat mencari ikan. Mereka berhasil membawa tangkapan seperti ikan layur, bawal putih, bawal hitam, dan udang,” ujarnya. (AU/RF/MY/MR/LD/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved