Ganti Warga Negara karena Pembimbing

MI
24/8/2016 08:41
Ganti Warga Negara karena Pembimbing
(Antara/Ahmad Subaidi)

RUMAH bercat hijau dengan daun pintu warna cokelat dan berhalaman luas di Dusun Juri, Desa Tejowangi, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, itu didatangi tetangga maupun wartawan. Rumah milik Nuriyah, 79, tampak sepi dan tidak ada yang menghuni. Sejak kabar 177 calon haji dari Indonesia ditahan di Filipina, para tetangga mulai menanyakan nasib Nuriyah.

Keadaan Nuriyah baru diketahui cucunya, Uswatun Khasanah, yang menjadi staf pegawai di Balai Desa Tejowangi. Uswatun meng­ungkapkan ia mendapat informasi sekitar 14 orang dari Pasuran dan Sidoarjo berangkat menunaikan ibadah haji. Mereka berangkat pada 16 Agustus dengan rombongan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Arafah di Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.

“Kebanyakan dari Kabupaten Pasuruan dari 14 orang itu. Lainnya berasal dari Pandaan, Bangil, dan Wonosunyo, Gempol serta Sidoarjo. Namun, sampai sekarang kami belum mendapatkan kabar karena tidak bisa berkomunikasi langsung,” kata Uswatun, kemarin.

Sebelum berangkat menunaikan ibadah haji, Nuriyah menggelar selamatan seminggu sebelumnya. Sanak famili dan tetangga diundang untuk mendoakan keberangkatan Nuriyah.

Ia pun mengikuti kegiatan manasik haji dan lainnya, sebagaimana jemaah haji biasanya. Namun, pihak keluarga sempat curiga saat Nuriyah sempat pergi selama sepekan bersama pengurus KBIH Arafah untuk mengurus proses mutasi paspor kewarganegaraan dari Indonesia ke Filipina.

Kecurigaan itu timbul karena mestinya Nuriyah pindah kewarganegaraan melalui proses administrasi dari desa hingga ke daerah dan keimigrasian. Namun, proses itu tidak dilaluinya. “Waktu kecurigaan itu disampaikan kepada nenek, ia ngotot tetap percaya sepenuhnya kepada kiai yang menjadi pemimpin KBIH Arafah. Nenek meng­anggap kiai itu mengerti pro­ses pemberangkatan calon haji. Biaya pemberangkatan Rp150 juta,” ungkap Uswatun.

Pada bagian lain, Kantor KBIH Arafah di Pandaan tampak sepi dan pintunya terkunci. Keluarga para calon haji yang difasilitasi KBIH tersebut mulai berdatangan untuk menanyakan nasib keluarga mereka.

Kasi Pelayanan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasuruan, Imron Muhadi menyebutkan KBIH Arafah terdaftar resmi di kantor Kemenag. “Kami akan minta klarifikasi untuk masalah ini,” ujarnya. (AB/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya