Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PRAJURIT Satu Wahyudi dari Detasemen Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) Rudal Dumai yang hilang sejak Kamis (18/8) enam hari lalu, saat bertugas melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Rokan Hilir ditemukan telah meninggal dunia, Selasa (23/8).
Prajurit lajang itu ditemukan tidak jauh dari lokasi hilang di Desa Kampung Medan, Labuhan Tangga, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Meski masih dapat dikenali dengan baik dari identitas seragam tetapi sebagian tubuhnya terkena luka bakar dari karhutla.
"Prajurit kami ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan kondisi luka bakar di tubuhnya. Jasadnya ditemukan sekitar 150 meter dari pohon besar tempat di mana pertama kali Pratu Wahyudi dinyatakan hilang," kata Komandan Resort Militer (Danrem) 031/Wirabima Brigadir Jenderal Nurendi di Pekanbaru, Selasa.
Nurendi mengatakan, saat ini jenazah Pratu Wahyudi telah dibawa ke Dumai. Dia pun bersama pimpinan Muspida Riau termasuk Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman juga akan langsung melayat ke Dumai untuk menengok kondisi almarhum Pratu Wahyudi.
"Kami terus memantau sejak dari masa pencarian hingga sekarang. Kami juga akan mengunjungi pihak keluarganya," ungkap Nurendi.
Sementara itu, Komandan Den Arhanud Rudal Dumai Kapten Joko Sukoyo menjelaskan Pratu Wahyudi diketahui hilang pada Kamis (18/8) sore, sekitar pukul 15.00 WIB. Ketika itu, Pratu Wahyudi diketahui sedang mengganti selang air untuk pompa. Namun, mendadak korban menghilang dalam kepulan asap pekat dari karhutla.
"Saat dihubungi lewat telepon selulernya Pratu Wahyudi mengaku sedang berada di dekat pohon besar. Setelah itu, dia mengaku sedang berada di kebun sawit yang terbakar di dekat pohon besar. Tim lalu mencari di sekitar lokasi tetapi tidak menemukannya," ungkap Joko.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru Sugarin mengatakan dari pantauan terakhir satelit terra dan aqua pukul 16.00 WIB, Selasa, terdeteksi sebanyak 42 titik panas karhutla di Sumatra.
Titik panas terbanyak terdapat di Riau sebesar 34 titik, Lampung 3 titik, Sumatra Barat 2 titik, kemudian Jambi, Sumatra Utara, dan Bangka Belitung masing-masing 1 titik panas.
"Untuk Riau sebanyak 34 titik panas tersebar di Bengkalis 11 titik, Rokan Hilir 10 titik, Pelalawan 5 titik, Dumai 3 titik, Rokan Hulu dan Siak masing-masing 2 titik, dan Indragiri Hulu 1 titik panas," terang Sugarin. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved